Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
BAWANG DAN CABAI PICU INFLASI KUDUS
- 05 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

KUDUS – Tren inflasi masih berlanjut di bulan Februari, sejak awal tahun ini. Tidak hanya Kudus, lima kota acuan SBH (Survey Biaya Hidup) lainnya di Jawa Tengah juga masih mengalaminya. Dari data yang di sampaikan BPS Kudus, bawang dan cabai menjadi salah satu pemicu inflasi hampir di semua kota tersebut. Selain cabai (rawit dan merah) dan bawang (putih dan merah), rokok kretek filter menjadi komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kudus.
Menurut keterangan Kepala BPS Kudus, Sapto Harjuli Wahyu di aula BPS pagi ini, angka inflasi di Kudus adalah sebesar 0,57 persen (2/3). Angka ini turun dibanding bulan Januari lalu sebesar 1,00 persen. Namun jika di tinjau dari Indeks Harga Konsumen (IHK), maka pada bulan Februari meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari angka 138,03 menjadi 138,81.
Di bawah Kudus, terdapat kota Surakarta dengan angka inflasi sebesar 0,49 persen, kemudian Kota Cilacap (0,38 persen), Kota Semarang (0,37 persen), Kota Purwokerto dan Kota Tegal masing-masing 0,05 persen.
Inflasi di Kudus terjadi karena adanya kenaikan indeks di semua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan (dimana terdapat bawang dan cabai) sebesar 1,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,64 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,37 persen; kelompok sandang 0,38 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen; dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,26 persen.
Di akhir paparannya, dirinya menyampaikan bahwa pada Januari tahun BPS ini telah memulai survey biaya hidup. Survey ini dilakukan untuk memperoleh pola konsumsi masyarakat. Untuk Kudus, wilayah yang akan menjadi daerah pencacahan adalah di kecamatan Jati, Kota dan Bae. “Kami mohon dukungannya,” pungkasnya. (KontributorKudus_ErwinDwisusanto)