Batu Akik Nusantara Sebagai Warisan Leluhur

  • 11 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Batang – Komunitas Batu Kota Batang atau Kombat mencoba menggeliatkan lagi kecintaan terhadap akik melalui pameran dan kontes Pirus batu akik 2019 di Pendopo Kabupaten Batang, minggu (10/3/19)Batu akik pernah menjadi sesuatu yang luar biasa, dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta. Batu akik adalah bagian dari warisan leluhur, sehingga bukan untuk melupakan yang lain tetapi rasa cinta kita terhadap alam, karena batu itu bagian dari alam yang menyatu dengan manusia hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji saat membuka pameran  dan kontes pirus batu akik 2019.”Batu akik adalah bagian dari seni, walaupun pernah mengalami masa puncak, akan tetapi tidak mengurangi rasa penat. batu akik dapat  melestarikan budaya Indonesia salah satu diantaranya batu akik mulia nusantara. Jangan sampai budaya kita tinggalkan, karena ini suatu penghargaan masyarakat Batang terhadap seni budaya,” jelasnya.

Bupati mengapresiasi kegiatan tersebut karena termasuk salah satu cara memelihara kebudayaan, selain itu juga wujud penghormatan kepada alam. Apalagi kegiatan disinergikan dengan wisata, yakni memamerkan potensi wisata yang dimiliki Batang dari segi batu akik.

Bambang Hermawan selaku ketua panitia pameran mengatakan pameran dan kontes tersebut untuk mewadahi kolektor, perajin maupun pedagang batu akik. Setelah batu mulia sempat booming, beberapa tahun yang lalu terus memudar karena itu kami geliatkan kembali batu akik. Apalagi batang memiliki bebatuan yang bisa diolah menjadi perhiasan.Adapun pameran dan kontes pirus batu akik diikuti 50 peserta dengan batu yang dikonteskan kurang lebih 400 batu, serta diikuti oleh 20 pelapak dari kota batang dan sekitarnya seperti dari semarang, cirebon dan jakarta ujar Bambang Hermawan.

Berita Terkait