Batang Gelar Operasi Pasar untuk Tekan Harga Gula

  • 12 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Harga jual gula pasir yang masih terhitung tinggi, yakni Rp15.000-Rp18.000 per kilogram, membuat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kabupaten Batang menggelar Operasi Pasar Gula Pasir. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan harga gula pasir dapat ditekan hingga mencapai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram.

“Disperindagkop dan UKM Batang akan bekerja sama dengan Bulog untuk menyiapkan 10 ton gula pasir, dan dalam waktu dekat segera didistribusikan ke Pasar Batang, Bawang, Bandar dan Warungasem,” beber Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Batang, Subiyanto saat Operasi Pasar Gula Pasir, di Pasar Limpung Kabupaten Batang, Senin (11/5/2020).

Subiyanto menerangkan, di tengah pandemi Covid-19, warga yang akan membeli gula harus mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan dari Pemerintah Kabupaten Batang.

“Konsumen tidak diperbolehkan membeli dalam jumlah besar, tiap orang cukup dua kilogram. Bagi distributor juga tidak diperkenankan menimbun gula terlalu lama, lebih baik langsung dijual kepada konsumen sesuai HET Rp12.500,” harapnya.

Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo saat meninjau operasi pasar tersebut menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Industri Gula Nusantara (IGN) menggelar operasi pasar gula pasir, karena melihat perkembangan harga jual di Batang yang sudah mencapai Rp18.000 per kilogram. Sehingga pihaknya merasa perlu menstabilkan harga sesuai dengan HET.

“Dengan ketersediaan gula yang ada di IGN, akan dilakukan operasi pasar di berbagai daerah di Jawa Tengah termasuk di Kabupaten Batang. Disperindag Jateng dan IGN menyiapkan empat ton gula pasir putih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 2.000 orang,” papar Arif.

Dia mengutarakan, posisi gula pasir di Jateng saat ini sedang memasuki masa transisi, di mana barang baru dengan harga murah mulai berdatangan. Maka para distributor dan pedagang diharapkan untuk menyesuaikan harga di pasaran.

“Para konsumen tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar karena pemerintah menjamin ketersediaan gula di Provinsi Jawa Tengah,” tandasnya.

Direktur IGN Cepiring Kendal, M Burhan Murtaki mengatakan, pihaknya telah menggelar Operasi Pasar Gula Pasir sejak awal Ramadan di berbagai daerah, seperti Surakarta, Demak, Semarang, Temanggung dan Kendal.

“Disperindag Jateng dan IGN berupaya memutus rantai distribusi dengan menjual langsung ke pasar-pasar dan konsumen. Sehingga membantu pemerintah menstabilkan harga gula nasional serta masyarakat untuk mendapatkan gula dengan HET,” terangnya.

Burhan memastikan setiap kali operasi pasar digelar, pihaknya selalu menerapkan physical distancing atau menjaga jarak aman, memakai masker dan setelah transaksi jual beli disediakan cairan antiseptik, agar terhindar dari pandemi Covid-19.

“Saya kira harga gula pasir akan berangsur-angsur turun karena bulan Juni mendatang memasuki masa giling tebu,” imbuhnya.

Salah satu konsumen, Sekaesih mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar gula pasir sehingga dapat memenuhi kebutuhan lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih karena sudah dibantu. Semoga operasi pasar sering digelar, supaya kami masyarakat kecil yang penghasilannya pas-pasan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,” pintanya.

Penulis: Mc Batang Jateng/Heri
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait