Baru, Ada Museum di Komplek Situs Perahu Kuno

  • 03 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Kompleks situs perahu kuno di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang semakin berbenah. Kini, di kompleks tersebut terdapat museum mini, yang dibuat oleh para mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Veteran (Unisvet) Semarang.

Museum itu berbentuk gedung sederhana, dengan dinding bagian bawah bata dan atas kayu yang dicat coklat. Di dalamnya, pengunjung bisa melihat sejumlah serpihan keramik kuno dan miniatur situs perahu kuno. Selain itu, ada juga perahu kano yang sudah dicat ulang dan banner yang berisi informasi.

Koordinator KKN di Desa Punjulharjo, Fiqih Ikhsan mengatakan, dia bersama 27 orang mahasiswa merasa informasi di situs perahu kuno masih terbilang minim. Maka, mereka mencetuskan ide untuk membuat museum, yang di dalamnya ada beberapa infografis yang menarik dan informatif bagi wisatawan.

Disampaikan, mereka memanfaatkan gedung bekas gudang, yang kemudian disulap menjadi museum sederhana, namun kreatif dan sangat edukatif.

“Banyak display yang sudah dibuat dari dulu, seperti miniatur perahu kuno, tulang kerangka, tali ijuk, namun tidak ada tempat untuk menampilkannya. Di situ, kami tercetus membuat museum yang dikemas sedemikian rupa, untuk memajang barang-barang itu, ” ujarnya, saat dihubungi, Senin (2/10/2023).

Ihsan menjelaskan, museum tersebut menerapkan konsep dengan tema maritim. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai elemen yang digunakan, seperti perahu kano, plafon dengan bentuk gelombang, miniatur perahu, dan sebagainya.

“Di dalam museum, juga kita tambahkan infografis yang langsung bisa dibaca dan langsung dipahami, jadi untuk pembelajaran. Dan setiap infografis, ada barcode yang bisa di-scan, di mana akan mengarahkan ke satu website buatan kami, pengunjung bisa melihat animasi kapalnya, animasi mengenai pembuatan petanya di HP,” terangnya.

Ditambahkan, pada perencanaan perancangan dibuat dengan pendekatan sustainable architecture, yang berarti penerapan keunggulan green building. Tujuannya, untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan Edupark Situs Perahu Kuno.

“Hal tersebut dapat diterapkan dalam penggunaan bahan, energi, ruang yang efisiensi dan moderasi. Pada penataan isi galeri, dibuat sedemikian rupa, agar galeri tetap memiliki dimensi dan lebih menarik dalam menyajikan informasi,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, museum juga menyediakan pojok baca, yang bertujuan untuk menampung buku-buku yang sudah tidak terpakai, agar dapat di baca dan dipinjamkan oleh pengunjung museum.

“Namun, saat ini koleksi bukunya belum banyak. Semoga ke depan bisa semakin bertambah,” pungkasnya.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait