Bantu Pengelola Bumdes Susun Laporan Keuangan, BPKP Kenalkan Aplikasi Forsa

  • 26 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KABUPATEN SEMARANG – Untuk membantu pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam menyusun laporan keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkenalkan aplikasi keuangan praktis Forsa BPKP.

Koordinator Pengawas Bidang Akuntansi Negara Perwakilan BPKP Jawa Tengah, Taufik Maulana Hamzah Putra menjelaskan, bimbingan teknis tersebut yang pertama di Jawa Tengah.

“Aplikasi ini membantu pengelola Bumdes, menyusun laporan keuangan Bumdes yang memiliki akuntabilitas sesuai peraturan yang berlaku,” katanya, di hadapan 60 peserta bimbingan teknis pengelolaan keuangan BUMDes dengan aplikasi Forsa BPKP, di Gedung Wanita kompleks Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (26/3/2024) pagi.

Taufik menambahkan, aplikasi Forsa itu dapat dimanfaatkan untuk menyusun neraca, laporan laba rugi dan posisi keuangan Bumdes. Sehingga, mempermudah penilaian kinerja Bumdes secara keseluruhan.

Dia berharap para peserta bintek dapat menguasai aplikasi dengan baik untuk meningkatkan mutu kinerja Bumdes.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyatakat dan Desa (Dispermasdes) Budi Rahardjo saat pembukaan menegaskan, salah satu fungsi Bumdes membantu menurunkan angka kemiskinan. Jadi, pengelolaan keuangannya juga harus akubtabel.

“Gunakan Aplikasi Forsa BPKP ini untuk menyusun laporan keuangan yang baik. Sehingga kinerja Bumdes dapat meningkat,” tegasnya.

Salah seorang pengembang aplikasi Transformasi Sistem Bumdesa (Forsa Bumdesa), Andi Ahmad Akhyar menjelaskan, aplikasi itu dibangun secara praktis dan mudah digunakan para pengelola Bumdes. Aplikasi tersebur secara otomatis bisa menghasilkan laporan keuangan, neraca laba rugi, likuiditas, dan lainnya.

“Terpenting, para pengelola rutin dan taat menginput transaksi, pasti langsung bisa menyampaikan laporan keuangan,” terangnya.

Ditambahkan, aplikasi itu sudah diterapkan di beberapa wilayah di tanah air. Di antaranya, Morowali Utara, Jombang, Banyuwangi, Kepulauan Bangka Belitung, NTB, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, dan Nangroe Aceh Darussalam.

“Persentase keberhasilan penggunaan aplikasi rata-rata 75-80 persen,” pungkasnya.

Penulis : Junaedi
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait