Banjir Rob Landa Sejumlah Wilayah Pantura Jateng, Pemkab Ambil Langkah Darurat

  • 25 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Gelombang pasang menyebabkan banjir rob di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Akibatnya, beberapa kawasan pemukiman warga tergenang air limpasan rob dengan ketinggian maksimal mencapai 1,2 meter.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan, gelombang pasang mulai pukul 13.00-17.00 WIB. Air laut pun perlahan masuk ke muara sungai di Kota Pekalongan, yakni Sungai Meduri, Loji, Banger, dan Gabus.

Dimas menjelaskan, kenaikan air laut, khususnya di sisi barat Sungai Loji menyebabkan banjir di beberapa wilayah, di antaranya Kelurahan Panjang Wetan dan Bugisan, Klego, Kauman serta sebagian Kelurahan Krapyak.

“Sedangkan melalui aliran sungai Meduri limpasan berdampak pada wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat dan Kelurahan Tirto. Ditambah dengan rusaknya tanggul/shetpel di Gang 12 Tirto sepanjang 13 meter,” terang Dimas.

Ditambahkan, limpasan rob di Sungai Banger maupun Gabus berdampak pada pemukiman warga di wilayah Kelurahan Degayu dan Gamer. Limpasan rob juga menimbulkan banjir di wilayah yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai, yakni Kelurahan Panjang Baru dan krematorium.

Dimas menuturkan, ketinggian air di beberapa wilayah relatif beragam, antara lain 30-50 sentimeter di Kelurahan Degayu Tirto 40-90 sentimeter, Panjang Wetan 30-50 sentimeter,  Pasirkratonkramat 10-30 sentimeter, Panjang Baru 20-30 sentimeter, dan Gamer 5-20 sentimeter. Selain itu, banjir rob setinggi 10-15 sentimeter juga terjadi di Kelurahan Klego, Krapyak, dan Kauman.

Banjir rob tersebut, imbuh Dimas, memaksa 157 orang untuk mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian, yakni 13 orang di Aula Kelurahan Degayu, 69 orang di  Aula Kelurahan Tirto, 55 orang di Masjid Khusnul Kulk Tirto, 10 orang di Aula Kecamatan Barat, dan 10 orang di Markas PMI Kota Pekalongan.

Dijelaskan, Pemerintah Kota Pekalongan langsung mengambil langkah darurat bagi keselamatan masyarakat.

“Upaya yang dilakukan BPBD yakni monitoring dan patroli kesiapsiagaan, evakuasi warga terdampak, assesment dampak kebencanaan dan logistik kebutuhan, koordinasi lintas sektor terkait, menyiagakan dan aktivasi posko kebencanaan,” pungkas Dimas.

Pantau 4 Lokasi

Banjir rob juga melanda empat wilayah di Kabupaten Batang, yakni Denasri, Karangasem Utara, Kuripan di Kecamatan Subah, dan Roban Barat di Kecamatan Tulis.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Agus Sembodo, mengatakan, banjir rob mulai terjadi di keempat daerah tersebut pada Senin (23/5/2022) pukul 15.00 WIB.

Pihaknya telah menyiapkan tiga unit perahu, untuk mengevakuasi warga apabila banjir terus meluas dan semakin tinggi. Selain itu, dapur umum dan logistik untuk warga terdampak juga disiapkan.

“Tapi sampai sekarang situasi masih kondusif, warga juga masih mendiami rumahnya walaupun ketinggian air yang sempat masuk mencapai 20 sentimeter,” bebernya.

Ditambahkan, BPBD Batang bersama tim relawan akan terus melakukan pemantauan hingga hari Rabu. Ia berharap ketinggian air tidak bertambah.

“Untuk dua hari ke depan, warga mengamankan barang-barang yang rawan rusak jika terkena air rob. Jika dirasa sudah kurang aman, segeralah mengungsi,” imbaunya.

Penulis: Tim Komunikasi Publik Kota Pekalongan/ Heri, MC Batang

Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait