Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Banjarnegara Pancarkan Pesonanya dalam Parade Budaya 2018
- 30 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

BANJARNEGARA – Selasa malam, 28 Agustus. Sebuah panggung megah berdiri di tengah alun-alun kota Banjarnegara, inilah panggung utama Parade Budaya Banjarnegara 2018. Berhadapan dengannya, berdiri pula panggung yang lebih kecil untuk tamu kehormatan. Sedang di tengahnya terhampar arena lapang sebagai ajang devile sebelum pentas di panggung utama. Suasana cerah, udara pun bersahabat, hangat oleh cahaya rembulan sisa purnama. Sementara gemerlap lampu warna-warni bersilangan menerangi arena. Dan, sebuah pertunjukan budaya akbar pun dimulai sekira pukul delapan malam.
Musik pengiring gamelan live pimpinan Ki Jasman bergema merdu. Ribuan pasang mata menjadi saksi beragam aksi, kreativitas seni dan budaya yang diangkat dari akar tradisi Banjarnegara, yang ditampilkan kontingen budaya dari 20 kecamatan. Juga performing art spektakuler dari para pelajar berbagai sekolah di Banjarnegara.
Pentas diawali dengan devile peserta dari 20 grup perwakilan kecamatan dan 4 group performance pelajar. Mereka menyapa Bupati Banjarnegara beserta Ny Marwi Budhi Sarwono dan para pejabat di panggung kehormatan. Bupati yang mengenakan kostum Wayang Kresna pun melambaikan tangan memberi semangat. Hadir pula Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricilia Ohey, Wakil Ketua DPRD Bawono, Ketua Komisi II Zarkasy, serta Sekda Banjarnegara Drs. Indarto, M. Si yang berkostum Bima.
Usai devile yang juga dimeriahkan marching band MAN 2, pembawa bendera SMA N 1 dan barisan penjor “Buana Nusa Indah” SMPN 1 Banjarnegara, Tari Dawet Ayu mengawali pentas di panggung utama. Setelah itu doa pembuka oleh Sugeng Mulyadi, S.Ag dan laporan penyelenggaraan oleh Sekda. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memberikan sambutan singkat dilanjutkan pemukulan gong. Berikutnya ditampilkan perfoming art SMA N Purwonegoro. Selanjutnya berturut-turut tampil Parade Budaya dari 20 Kecamatan.
Parade budaya dari 20 kecamatan menampilkan : kesenian Kuntulan (Kalibening), Tari Wulu-Wulu (Pandanarum), Tari Kebo Giro (Batur), Jepin Tunas Muda Family (Pejawaran), Sendratari Sinta piningit (Pagentan), Kuda Kepang Laskar Dipayuda (Karang Kobar), Tari Leggeran (Punggelan), Lengger Banyumasan (Purwareja Klampok), Pentas Peksi Moi (Pagedongan), sendratari Gunung Tampomas (Purwanegara).
Berikutnya adalah Tong Tek-Tek Punakawan Indonesia (Mandiraja), Drama Tari Lengger Bandingan (Rakit), Gambus Watulembu (Banjarmangu), Tari Wakayu (Bawang), Kuda Kepang Sri Aji Sembrani (Wanayasa), Ujungan (Susukan), Tari Topeng Gandek (SMK Pancabhakti), Kuku Rambut (Kecamatan Banjarnegara), Dolalak (Sigaluh), dan Tektek Bangun Praja (Madukara).
Para penampil beraksi dalam durasi maksimal 7 menit di hadapan 3 juri profesional, disaksikan ribuan pengunjung yang memadati alun-alun. Mereka tak beranjak menyaksikan gelaran budaya akbar yang menghibur dan penuh bobot. Terpancar ada gelora berkreasi, ada semangat berkompetisi dari para penampil. Semua berusaha menampilkan yang terbaik dengan penuh percaya diri, untuk merebut hati pemirsa dan juri.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengapresiasi event parade budaya ini. sebagai wujud aktualisasi dari potensi dan seni budaya yang dimiliki masyarakat dari berbagai kecamatan di Banjarnegara. “Saya dorong kegiatan budaya ini sebagai ajang promosi pariwisata dan juga potensi lain. Dengan banyaknya event pariwisata yang berkualitas, banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat seperti jasa kuliner, transportasi dan lainnya,” kata Budhi Sarwono dalam sambutan singkatnya.
Di deretan tamu undangan, hadir pula utusan dari kabupaten tetangga yakni Kabupaten Wonosobo, Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Kebumen. Malam itu Banjarnegara nampak bersuka. Banjarnegara benar-benar memancarkan pesonanya. (penulis : Muji Prasetyo / Dinkominfo_Banjarnegara).