BAGI-BAGI SEPEDA ALA BUPATI TASDI

  • 15 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Tak hanya Presiden Jokowi yang bagi-bagi sepeda kepada masyarakat, Bupati Purbalingga Tasdi, SH, MM juga membagikan sepeda khususnya kepada para pelajar. Kalau Presiden Jokowi memberikan pertanyaan nama-nama ikan, atau nama-nama pulau, berbeda dengan Tasdi. Pertanyaan yang diajukan lebih banyak ke sejarah perjuangan, dan sejarah Purbalingga.

            Seperti halnya saat berkunjung ke SMPN 4 Kutasari, Minggu (14/5). Kepada siswa di sekolah yang berada di Desa Cendana itu, Bupati Tasdi membagikan dua buah sepeda gunung. Sebelum membagikan hadiah, Tasdi memberikan motivasi kepada siswa-siswi di sekolah yang baru berdiri tahun 2008 itu. “Meski sekolahnya berada di desa, harus tekun belajar dan bisa meraih cita-cita. Siapa tahu nanti ada yang jadi Bupati,” kata Tasdi.

            Sejurus kemudian, Tasdi memberikan pemahaman tentang misi pembangunan Purbalingga khususnya yang berkaitan dengan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) melalui pendidikan dan kesehatan, kemudian tentang Sumpah pemuda, proklamator Indonesia, perang Diponegoro hingga hari lahir Kabupaten Purbalingga.

            “Sekarang, saya mau tanya, siapa proklamator Indonesia?. Ayo.. yang bisa dan berani maju ke depan?,” tanya Tasdi sembari meminta pelajar maju ke panggung yang berada di halaman sekolah itu.

            Tidak lama kemudian, dua pelajar putri belari dan  maju mendekat ke panggung. “Ini karena pertanyaannya satu, maka harus pingsut (mengadu jari untuk menentukan siapa yang menang). Yang kalah mundur,” kata Tasdi.

Tasdi mengulangi lagi pertanyaannya, “Siapa proklamator Indonesia. Ini pertanyaan gampang, karena yang mau mnjawab kurus, ya yang gampang-gampang saja pertanyaannya,” ujar Tasdi.

            “Proklamator Indonesia, Ir Soekarno dan Muhamad Hatta,” jawab pelajar putri tersebut. Dengan jawaban yang benar, maka Tasdi membekan sepeda gunung itu. “Silahkan dipilih salah satu sesuai seleranya,” pinta Tasdi.

            Saat melemparkan pertanyaan kedua, Tasdi juga meminta pelajar yang berani untuk maju kedepan. Lagi-lagi ada dua pelajar yang maju, kali ini putra dan putri. Tasdi pun meminta untuk beradu jari lagi, siapa yang menang. “Yang menang, pertanyaannya lagi-lagi mudah, tahun 1928 ada sejarah apa,” ujar Tasdi.

            Pertanyaan yang sedehana itu, ternyata tidak langsung dijawab oleh pelajar tadi. Tasdi mencoba menguraikan tahun-tahun bersejarah, seperti tahun 1945 ada kemerdekaan Indonesia. Tahun 1825 – 1830 perang Diponegoro.  Dengan pancingan itu, pertanyaannyapun akhinya bisa dijawab, dan sepeda kedua dan terakhir itu juga diserahkan.

            Untuk tadi yang kalah pingsut, coba duanya maju. Karena hadiah sudah habis, maka Tasdi meminta kepada ajudan untuk menyiapkan hadiah tambahan berupa uang Rp 200 ribu yang dikemas dalam dua amplop. Satu pelajar bisa menjawab dengan baik pertanyaan tentang hari jadi Purbalingga dan mendapat uang Rp 200 ibu. Sementara satu pelajar lagi tidak bisa menjawab pertanyaan ringan lainnya. Karena merasa kasihan, Bupati Tasdi memberikan hadiah Rp 50 ribu. “Karena tidak bisa jawab pertanyaan, maka hadiah dikurangi, cukup Rp 50 ribu saja,” ujar Tasdi. (yit)

Berita Terkait