Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Badan Intelijen Negara Rangkul Eksnapiter Kembali ke NKRI
- 18 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

SURAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) merangkul kembali eksnarapidana terorisme (napiter) menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan kembali pada NKRI.
“Menghadapi radikalisme terhadap pelaku terorisme, Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki cara jitu dan sukses membawa perubahan,” ujar Deputi Informasi Dan Komunikasi BIN Wawan Hari Purwanto pada konferensi pers BIN dan Pemkot Surakarta usai Upacara Bendera HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020).
Dikatakan Wawan, tujuan reintegrasi eksnapiter yakni untuk mengembalikan ekstahanan kasus terorisme supaya bisa kembali menjadi masyarakat biasa sehingga bisa berperan membangun daerah masing – masing.
“Setelah kita bicara panjang lebar, melakukan pendekatan karena tak kenal maka tak sayang, ternyata para eksnapiter ini baik-baik, ada kesepahaman yang bisa dijalin dan mau kembali ke Ibu Pertiwi, tidak lupa jalan kembali. Kemarin itu hanya khilaf,” jelasnya.
Wawan mengaku kerja keras yang dilakukan oleh BIN kini telah menuai hasil yang sangat baik. Menurutnya, eksnapiter yang telah mendapatkan pembinaan dari BIN kini telah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pada kegiatan ini, dihadirkan sejumlah eksnapiter yang telah memiliki keterampilan dan mendulang keberhasilan untuk berbagi pengalamannya.
“Tapi setelah ada binaan seperti ini bisa ternyata bisa mandiri, alhamdulillah salah satu contoh eksnapiter yang sukses kita ada Mas Paimin. Bahkan sekarang beliau sudah bisa membangun wadah binaan di lingkungan tempat tinggalnya,” papar Wawan.
Paimin, pria yang dulu sempat bergabung dalam jaringan terorisme setelah terdoktrin dari mengikuti pengajian yang radikal, kini dia hidup tentram bersama istri dan empat orang anak di kampung halamannya Desa Maron, Kelurahan Karanganyar, Sambung Macan, Sragen, dan memiliki usaha peternakan ikan.
“Alhamdulillah sekarang saya bisa kembali menjadi rakyat, dan alhamdulillah juga saya di-support oleh masyarakat sekitar kanan kiri (rumah) saya,” terangnya.
Paimin ingin kegiatan binaannya semakin maju dan bisa membantu sektor perekonomian di lingkungan tempat tinggalnya.
Eksnapiter lain yang juga sudah berangsur mendulang kesuksesan adalah Priyatmo alias Mamo, yang merupakan mantan narapidana atas kasus kepemilikan senjata yang diselundupkan dari Filipina ke Indonesia melalui Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, pada 2011, guna mempersenjatai tentara teroris di Indonesia kala itu.
Setelah BIN memberikan pembinaan kepada mereka, Priyatmo kini telah memiliki usaha sendiri melalui program PopWarung dan berbagai usaha lainnya yang berlokasi di Jenawi, Karanganyar.
Keberhasilan para eksnapiter dalam membuka kembali lembaran baru kehidupannya sebagai masyarakat yang lebih baik, hanya beberapa contoh saja dari seluruh keberhasilan program pembinaan.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan apresiasinya atas kerja keras BIN dalam memasyarakatkan kembali eksnapiter.
“Saya sebenarnya berharap ada kantor perwakilan BIN di Kota Surakarta, sehingga pembinaan pada saudara-saudara saya tersebut lebih intens. Dan rentang kendali dalam membawa kembali ke Bumi Pertiwi para eksnapiter tidak terlalu jauh,” pungkas Rudy.
Penulis : HeDj
Editor : WH/Diskominfo Jtg