Awal Ramadan, RS Darurat Covid-19 Mulai Dioperasikan

  • 23 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KEBUMEN – Bupati Kebumen Yazid Mahfudz meninjau secara langsung Rumah Sakit Darurat Sementara (RSDS) di Unit Pelayanan Penyakit Paru Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (UP3BP4) yang beralamat di Jalan Gelatik 2A, Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen, Rabu (22/4/2020).

“Insya Allah Jumat pas awal Ramadan sudah mulai dioperasionalkan,” kata Yazid Mahfudz, disela-sela tinjauannya.

Dirinya mengatakan, beroperasinya Rumah Sakit Darurat pada awal Ramadan sudah sesuai dengan target. Sehingga penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Kebumen dapat lebih optimal.

“Rumah Sakit Darurat ini sebagai bentuk antisipasi membludaknya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Budi Satrio menjelaskan Rumah sakit Darurat ini dibagi ke dalam tiga zona. Zona 1 untuk pasien yang sudah dilakukan rapid test, yang mana zona ini sudah siap menerima pasien 100 persen. Selanjutnya, zona 2 untuk PDP yang belum dilakukan rapid test. Saat ini zona 2 sudah selesai 90 persen. Sedangkan, zona 3 untuk karantina ODP, masih 25 persen kesiapannya.

“Zona 3 untuk mengantisipasi ODP yang tidak diterima oleh keluarganya maupun tidak ada fasilitas karantina di desa,” ujar Budi Satrio.

Pada hari pertama dioperasikan, RS Darurat ini direncanakan langsung ditempati oleh 11 pasien jemaah ijtima Gowa yang sudah dilakukan rapid test dengan hasil positif.

“Besok Jumat sudah menerima yang rapid positif, untuk menunggu tes swab. Apabila positif swab, langsung dikirim ke rumah sakit rujukan,” tegas Budi.
Di hari yang sama, bupati juga memimpin rapat persiapan menghadapi Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriah di Gedung F Komplek Setda Kebumen terkait Surat Edaran Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2020 tentang pedoman beribadah di tengah pandemi Covid-19.

Bupati Kebumen mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 sejumlah aktivitas yang sifatnya mengumpulkan banyak orang ditiadakan. Hal ini guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kebumen.

“Tarawih, buka puasa bersama, takbir keliling yang sifatnya mengumpulkan banyak orang untuk Ramadan ditiadakan. Setiap warga yang hendak beribadah sebaiknya di rumah masing-masing dahulu sampai ada kebijakan lanjutan dari pemerintah pusat,” jelas bupati.

Bupati juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat serta institusi terkait lainnya agar selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi himbauan pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan.

“Semua berharap pandemi Covid-19 ini berakhir di Indonesia. Mari terus berdoa agar bencana segera berakhir dan kehidupan kembali normal seperti sedia kala,” kata Yazid penuh harap.

Hasil rapat persiapan Ramadan tersebut nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat sebagai panduan beribadah yang sejalan dengan syariat Islam sekaligus mencegah penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19.

Penulis: mn/Tim Kominfo
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait