Antisipasi Banjir Dengan Buka Tutup Bending Karet Tirtonadi

  • 29 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Senjata baru untuk mengantisipasi banjir di kota solo dengan cara Bendung Karet Tirtonadi. Saat ini bendung karet tirtonadi menjadi salah satu daya tarik yag menarik untuk warga solo yang ingin menghabiskan sore harinya di kota solo. Jembatan yang terinspirasi dari Bridges of Peace di Tbilisi, Georgia menjadi ikon wisata baru di Kota Solo. Jembatan ini memiliki fungsi mengatur deviasi air di Kali Gajah Putih dan Kali Pepe Hulu. Bendung bermanfaat menampung air di dua sungai sekaligus bermanfaat mengendalikan banjir.”Ada tiga komponen utama yang menyusun teknologi yang baru diterapkan di bendung itu, yakni gate panel (gerbang panel), air blader (kantor udara), dan protection find (sayap pelindung). Ujar Arlendenovega Satria Negara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai III Balai Besar Bengawan Solo (BBWSBS).”Kondisi buka-tutup bending tersebut menyesuaikan situasi. Saat musim penghujan, air juga bisa dibendung untuk mencegah banjir di bagian hilir,”imbuhnya.

Vega sapaan akrabnya, mengatakan waktu pengoprasian bending karet kurang dari 60 menit. Selain berfungsi untuk membendung, gate panel juga dapat melindungi air bladder dari material sungai, perubahan suhu yang ekstrem, serta vandalism. Desain juga dirancang agar sampah tidak tersangkut. Kendati begitu, saat aliran deras yang membawa sampah tetap membuat tersangkut.

Dijelaskan lebih jau Bendung Karet Tirtonadi di Kali Pepe Hulu diharapkan dapat mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 110 hektare di Kecamatan Banjarsari. Sementara didaerah hilir akan mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 80 hektare di Kecamatan Pasar Kliwon, dan Laweyan.

Berita Terkait