Angka Kemiskinan Brebes Turun

  • 14 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Atas ikhtiar yang kuat akhirnya Kabupaten Brebes bisa menurunkan angka kemiskinan walau beberapa digit. Pada awal kepemimpinan Bupati Hj Idza Priyanti SE MH – Narjo SH, angka kemiskinan Kabupaten Brebes mencapai 20 persen, tahun 2017 turun pada titik 19,47 persen dan diakhir 2017 turun lagi menjadi 19,14 persen.

Hal tersebut disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat rapat koordinasi (rakor) penanggulangan kemiskinan di Pendopo Bupati Brebes, Kamis (28/12).

Idza mengaku telah berupaya sekuat tenaga dengan menggandeng seluruh jajarannya untuk mengeroyok problema kemiskinan di Brebes dengan berbagai program. Termasuk dukungan dari berbagai pihak lintas sektoral, Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. “Ternyata ada harapan cerah selagi kita tanggap dan berupaya maksimal untuk penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

Kondisi geografis wilayah Brebes yang sangat luas dengan penduduk yang besar mencapai 1,8 juta jiwa lebih menjadi tantangan sekaligus bidang garapan yang bisa mensejahterakan masyarakat. “Percayalah, bahwa kemiskinan bisa diselesaikan, ditanggulangi bersama,” tegasnya.

Berbagai upaya yang telah dilakukan dilakukan pemkab Brebes antara lain pelatihan, pendidikan, ketrampilan, bantuan perbaikan ekonomi, bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), jambanisasi dan lain-lain. Idza menyebutkan ada 150 ribu rumah yang tidak memiliki jamban dan terdapat 50 ribu RTLH berada di kabupaten Brebes. “Kondisi ini menjadi cermin kemiskinan di Kabupaten Brebes yang harus kita selesaikan bersama,” ungkapnya.

Idza juga mengucapkan terima kasih kepada para ulama yang telah menyampaikan dakwah melalui pengajian tentang hakekat kemiskinan. Jangan sampai kita meninggalkan keturunan yang lemah, serta lebih mulia orang yang memberi ketimbang menerima.

“Upaya mensukseskan pendidikan dasar 12 tahun, juga telah mendongkrak nilai derajat pendidikan di Kabupaten Brebes sehingga bisa turut menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.

Kepala Desa beserta masyarakat, Idza berharap bisa memprioritaskan tentang nilai kebutuhan dan permasalahan yang ada di desanya masing-masing. Dia wanti-wanti agar Dana Desa harus mengutamakan pembiayaan pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan.

Rakor dihadiri Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut Wagub memberikan secara simbolis bantuan RTLH sebanyak 775 kepala keluarga, masing masing per KK Rp 10 juta. Juga diserahkan bantuan Sambungan Listrik untuk keluarga kurang mampu sebanyak 300 unit se kabupaten Brebes.

Menurut Wagub, Kabupaten Brebes diibaratkan menjadi anak yang paling disayang oleh Gubernur dari 35 anak se Jateng. Terbukti sering dikunjungi  gubernur dan diberikan solusi bila terjadi apa-apa. “Apapun yang terjadi di Brebes, ayo tetap guyub rukun tanggulangi bersama,” ajak Wagub.

Menurutnya, ada hikmah di balik kemiskinan yang mendera kabupaten Brebes. Karena bisa menjadi amalan saleh bagi Pemkab Brebes dan jajarannya. “Mari kita gunakan kesempatan yang bagus ini untuk menunjukan kecintaan pada masyarakat. Ayolah pada nyambut gawe bae,” ajaknya.

Kalau daerah sudah makmur, lanjutnya, untuk menambah kemakmuran tidak tampak. Lima tahun sudah banyak yang diperbuat Bu Idza dan Pa Narjo beserta jajarannya dan semoga semakin menambah kebaikan selanjutnya.

Wagub memandangnya sebagai kawruh begja. Begja temen warga Brebes yang dianggap miskin aparatnya kemudian selalu memperhatikan. Begja temen brebes miskin bisa jadi ladang pengabdian bagi aparat untuk warga. Demikian juga warga Brebes bisa berterima kasih pada pemerintah Brebes karena sudah bahu membahu menanggulangi kemiskinan.

Pangkal utama yang perlu diberdayakan, kata Wagub, adalah dengan pemberdayaan pengurus RT/RW. Karena RT dan RW yang mengetahui secara cermat kemiskinan warga lingkungannya. “Verifikasi yang dilakukan RT dan RW lebih akurat,” tandasnya.

Termasuk pemberian bantuan dan pemberdayaan menjadi hal yang penting dengan memberdayakan RT. “Keluarga miskin, harus diberi pekerjaan sehingga ada penghargaan, karena untuk dapat duit harus bekerja, tidak hanya dikasih,” pungkasnya.

Wagub juga melakukan telekonfren dengan warga masyarakat Kaligiri Kecamatan Sirampog. Telekonfren berlangsung sekitar 10 menit dengan kepala desa, juga dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. (wasdiun)

Berita Terkait