Aktivitas Gunung Sindoro Meningkat, Warga Jangan Panik Tapi Waspada

  • 12 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

 

TEMANGGUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, mengimbau para pendaki dan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 200 meter dari bibir kawah Gunung Sindoro.

“Ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, menyusul adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Sindoro,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei, Kamis (11/02).

Berdasarkan pengamanatan di Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro-Sumbing di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari pada Tanggal 10 Februari 2021, Gunung Sindoro mengalami peningkatan kegempaan. Untuk kegempaan hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 10,37 mm.

Kegempaan tornillo terjadi tiga kali dengan amplitudo 3,45-3,91 mm. Kegempaan vulkanik dangkal sebanyak delapan kali dengan amplitudo 1,76-2,28 mm. Kegempaan vulkanik dalam sebanyak 40 kali dengan amplitudo 1,74 -31,87 mm. Sedangkan kegempaan tektonik jauh sebanyak enam kali dengan amplitudo 2,06-26,01 mm.

Sementara itu, untuk cuaca terpantau berawan, mendung, dan hujan, dengan tiupan angin lemah hingga sedang ke arah utara, barat daya, barat, dan barat laut. Sedangkan untuk suhu udara berkisar 19,6-21,8 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 100 persen dan tekanan udara 676,1-676,9 mmHg. Untuk volume curah hujan 3,2 mm per hari.

Dwi mengimbau kepada warga yang tinggal di lereng Gunung Sindoro untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dari peningkatan aktivitas Sindoro. Masyarakat diminta mengikuti arahan dari pemerintah.

“Warga jangan panik dan boleh melakukan aktivitas seperti biasanya, tapi juga harus waspada,” imbuh Dwi.

Meski mengalami peningkatan aktivitas, namun status Gunung Sindoro masih normal atau level 1.

Kabar adanya peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Temanggung – Wonosobo dibenarkan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Berapi Sindoro-Sumbing, Yuli Rahmatulloh.

Menurutnya, berdasarkan pengamatan secara keseluruhan, aktivitas vulkanis masih pada level normal. Hanya saja, pihaknya mengimbau pendaki atau wisatawan Gunung Sindoro agar tidak mendekati bibir kawah radius 200 meter.

Hal tersebut sesuai arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengantisipasi adanya aktivitas gunung berapi Sindoro yang dimungkinkan bisa meningkat.

“Kalau ada perkembangan yang signifikan akan kami laporkan ke pihak terkait seperti BPBD,” terangnya, Kamis (11/2/2021).

Penulis: MC.TMG Firman;Sam;Ekape

Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait