90 Siswa Sekolah Lansia di Boyolali Diwisuda

  • 18 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Puluhan orang lanjut usia mengikuti prosesi wisuda di aula kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali, Selasa (17/10/2023). Mereka diwisuda setelah dinyatakan lulus sekolah lansia selama tiga bulan sejak bulan Juni hingga Agustus lalu.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan, melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) diadakan sekolah lansia yang bertujuan untuk mendayagunakan lansia supaya tetap sehat, tangguh dan mandiri. Total ada 90 orang lansia yang diwisuda kali ini, dengan rincian lansia dari BKL Melati Simo sebanyak 30 orang dan 60 orang dari BKL Sehat Tamansari’
Ratri menjelaskan, kurikulum yang diberikan cukup lengkap seperti kesehatan, gizi lansia, penanganan stres untuk penguatan mental dan psikologi, keagamaan dan keterampilan khusus. Anggaran yang dipergunakan untuk menyelenggarakan sekolah lansia tersebut berasal dari anggaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah.
“Karena kalau tidak dikelola dengan baik, lansia itu akan menjadi beban bagi masyarakat sekitar atau keluarganya. Tapi kalau mereka tetap dilatih menjadi sehat dan mandiri, maka ini menjadi aset yang bagus untuk negara, karena dengan sehat dan mandiri mereka tidak akan membebani kemudian malah bisa lebih produktif sehingga malah bisa membantu dalam berbagai hal,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Harlin Is Ambarwati mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sekolah lansia hingga wisuda di Kabupaten Boyolali. Ia berharap kegiatan sekolah lansia ini dapat disambut baik dan mendapat dukungan dari pemerintah, pemerintah desa, lembaga terkait, swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Semoga banyak manfaat yang dapat diperoleh serta dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengapresiasi semangat mereka yang masih mau belajar.Ia mengajak para lansia untuk selalu bersyukur atas umur panjang dan nikmat sehat yang masih bisa mereka nikmati.
“Semoga setelah diwisuda ini menjadi sarjana lansia yang terus membagikan ilmunya setelah sekolah, tetaplah tanamkan semangat kita, kita bangun Boyolali bersama bupati bersama para lansia Boyolali dengan semangat Boyolali Metal,” pesannya.
Salah seorang lansia yang telah diwisuda dengan usia tertua berasal dari Kecamatan Simo, Najari, menceritakan pelajaran yang didapat dari sekolah lansia. Ia mengaku belajar materi tujuh dimensi lansia tangguh yakni spiritual, sosial, emosional, fisik, intelektual, profesional dan kejuruan, serta lingkungan. Nanti ia akan menyalurkan ilmu yang didapatnya kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya.
“Lansia mandiri adalah segala sesuatunya tidak tergantung pada orang lain, resepnya doa supaya diberi kesehatan jasmaniah, rohaniah dan diberi rejeki yang cukup,” ungkap pria yang telah berusia 82 tahun tersebut.

Penulis: Diskominfo Kabupaten Boyolali
Editor: Ris/WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait