60 PERSEN JAMAAH CALON HAJI KLATEN BERESIKO TINGGI

  • 03 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 
KLATEN – Sebanyak 1083 orang Jama’ah Calon Haji Klaten tahun 1438 Hijriyah / 2017 Masehi Pamitan Bupati Klaten dan Muspida di Gedung Sunan Pandanaran Kompleks Radio Siaran Publik Daerah (RSPD) Jalan Pemuda, Selasa (01/08). Kegiatan yang dirangkai dengan pengajian oleh Kyai Haji Ahmad Muwafiq dari Yogyakarta tersebut juga diikuti para pimpinan Ormas Islam, Kelompok Bimbingan Haji, Pimpinan Organisasi Daerah (OPD) dan Undangan lain.
Kepala Kementrian Agama Klaten Kabupaten Klaten DR Masnin Afif selaku ketua penyelenggara mengemukakan, tahun 2017  Kabupaten Klaten akan mengirimkan Jama’ah Calon Haji sebanyak 1083 orang, ditambah petugas kelompok terbang (kloter) sebanyak 13 orang atau keseluruhan sebanyak 1046 orang. Angka tersebut diterbangkan melalui empat kloter  masing-masing Kloter 33 berangkat Ahad (06/08) sebanyak 353 orang, Kloter 81 berangkat Senin (21/08) sebanyak 277 orang, 82 Senin (21/08) sebanyak 352 orang dan kloter 83 Senin (21/08) sebanyak 101 orang.
Lebih lanjut Masnin mengatakan, calon yang diberangkatkan tersebut terdiri 517 orang laki-laki dan 566 orang yang lain perempuan berasal dari semua wilayah kecamatan terbanyak dari Klaten Utara, disusul Kecamatan Ceper sebanyak 90 orang. Jama’ah tertua atas nama Ibu Sutiyem (86) alamat Jayan Srebegan Ceper, dan jama’ah termuda atas nama Linda Nurliza (23) alamat Ngingas Bareng Lor Klaten Utara.
“Jama’ah calon haji sebanyak 1.083 orang tersebut, 60 persen diantaranya masuk beresiko tinggi (RISTI) akibat penyakit maupun usia lanjut” tandasnya.
Pelaksana tugas (Plt) bupati Klaten Hajah Sri Mulyani mengatakan, Jama’ah Haji asal Indonesia dikenal paling suka berbelanja, maka jama’ah calon Haji Klaten yang perbandingannya lebih banyak wanita agar tidak suka berbelanja disana (tanah suci), namun manfaatkan waktu untuk ibadah secara maksimal. Karena dengan banyak berbelanja, kemungkinan dapat menyusahkan dirinya sendiri saat akan kembali ke tanah air akibat terlalu banyak barang belanjaan.
“Manfaatkan Waktu sebaik mungkin untuk ibadah jangan untuk belanja agar tidak kesusahan saat akan kembali ke tanah air nantinya” tuturnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, kesucian dan keikhlasan niat menjadi kunci bagi kemudahan bagi umat yang akan menjalankan ibadah haji, sehingga waktu yang relatif lama meninggalkan keluarga dan orang yang dicintai tidak mengganggu kesiapan jama’ah untuk  menjalankan ibadahnya.
“Percayalah Allah selalu baik dan tidak akan mempersulit hambanya yang akan berbuat kebaikan,”pungkasnya.

Berita Terkait