426 BALITA MALNUTRISI AKAN DIBANTU YAYASAN AMWAY PEDULI

  • 03 Nov
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 

KAJEN – Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi Tahun 2016, terdapat 3,4% Balita dengan gizi buruk dan 14,4% gizi kurang.

Demikian disampaikan Asisten Administrasi Sekda Ir. Bambang Guritno, saat membacakan sambutan tertulis Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dengan Yayasan Amway Peduli tentang Kegiatan Peningkatan Program Gizi Balita di Kabupaten Pekalongan sekaligus Sosialisasi Pemberian Nutrisi Little Bits pada Balita Gizi Kurang di Kabupaten Pekalongan, Kamis (2/11/2017) di aula lantai I Setda Kabupaten Pekalongan.

Dijelaskan, pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangasan berpikir serta terhadap produktivitas kerja.

“Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan resiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu kegemukan (obesitas), penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke dan diabetes,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menuturkan bahwa salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. “Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kualitas SDM yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatnya angka kesakitan serta kematian,” imbuh Bupati.

Atas terselenggaranya penandatanganan MoU antara Dinkes Kabupaten Pekalongan dengan Yayasan Amway Peduli, Bupati sangat menyambut baik dan berharap agar keiikutsertaan perusahaan melalui CSRnya dalam menangani anak gizi kurang baik di Kabupaten Pekalongan tetap berkesinambungan,

Kepada para petugas kesehatan, Bupati meminta agar betul-betul memanfaatkan moment penandatanganan MoU ini sebagai bentuk upaya bersama dalam perbaikan gizi masyarakat. “Saya mengajak semua pihak agar melaksanakan program ini dan juga sekaligus memantau bantuan ini tepat sasaran dan tepat manfaat,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pekalongan Dra. Hj. Munafah Asip Kholbihi, menyampaikan menekan angka kematian ibu dan balita tidak hanya tugas atau tanggungjawab Pemerintah saja, tetapi semua pihak baik keluarga, masyarakat lingkungan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, perusahaan dan semua pihak. Karena banyak faktor yang menjadi penyebab kematian, baik pada ibu hamil maupun bayinya.

Disampaikan Ny. Munafah Asip bahwa akar permasalahan tidak hanya sekedar faktor ekonomi maupun transportasi saja. Menurutnya, salah satu faktor mendasar yang belum sepenuhnya digarap terkait masalah AKI AKB ini adalah besarnya budaya patrilinial untuk mengambil keputusan persalinan.

 “Keputusan keluarga terhadap pemeriksanaan ibu hamil sering terlambat, karena masih besarnya kekuasaan suami dan keluarga besar sehingga untuk memutuskan dimana periksa, kapan, dan siapa yang membantu persalinan seringkali harus menunggu keputusan dari suami atau keluarga besar,” katanya,

Untuk itulah, kata Ny. Munafah Asip, pada tanggal 29 Agustus 2017 lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional, pihaknya mencanangkan Program GEMA SETIA (Gerakan Masyarakat Stop Kematian Ibu dan Anak). Dimana gerakan masyarakat ini terdiri dari seluruh lapisan masyarakat dan sebagai ujung tombaknya adalah relawan dan kader dari TP PKK, Fatayat NU, Nasyiatul Aisyiyah, dan UMRI Rifaiyah.

“Melalui GEMA SETIA sudah banyak kegiatan yang kami lakukan dalam rangka untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Salah satunya adalah pada hari ini kita akan kerjasama dengan perusahaan global, AMWAY, dalam hal ini Yayasan Amway Peduli Jakarta, untuk memberikan bantuan kepada 426 balita malnutrisi di Kabupaten Pekalongan,” tandasnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait