GENERASI CERDAS TIDAK BISA LEPAS DARI GEMAR MEMBACA

  • 15 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Munculnya generasi cerdas dari suatu negara atau bangsa dimulai dari kerinduan akan pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang hanya bisa diperoleh dari kebiasaan gemar membaca. Generasi cerdas dan cinta membaca pada gilirannya juga akan memajukan peradaban bangsa itu. Hal ini dapat kita buktikan pada bangsa-bangsa maju di dunia yang perpustakaannya sudah lebih dahulu maju-berkembang dan dimanfaatkan secara optimal oleh rakyatnya yang berbudaya baca tinggi.

Hal tersebut disampaikan Subekti Mardiani, fungsional pustakawan nasional mewakili Kepala Perpustakaan Nasional Drs. Muh Syarif Bando, MM pada kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca Di provinsi Dan Kabupaten Kota, Senin (14/5) di Pendopo Pemkab Kendal yang mengusung tema ” Implementasi Revolusi Mental Melalui Gerakan Nasional Gemar Membaca Dalam Rangka Meningkatkan Indeks Kegemaran Membaca Masyarakat “.

Dijelaskan Mardiani, SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang cerdas dan berkualitas awalnya dimulai dari kegemaran membaca sehingga berbagai ilmu pengetahuan dan pengetahuan mampu dikuasai yang bersangkutan. Dengan mau belajar untuk meluangkan waktu dengan rajin membaca, masyarakat terutama generasi muda sebagai penerus menjadi terdidik, terpelajar dan mampu mengikuti peristiwa dan perkembangan teknologi di era teknologi informasi saat ini.

Sementara, dijelaskan data kondisi minat baca di Indonesia berdasarkan penilaian tingkat literasi masyarakat Indonesia yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga penelitian internasional disebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke – 60 dari 61 negara. Sedangkan berdasarkan organisasi economic development, Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara dengan skor di bawah rata – rata 396 meningkat 3 poin bila dibandingkan pada tahun 2012 dimana capaian siswa Indonesia meningkat dari 337 menjdi 350 poin di 2016. hal tersebut menunjukkan masih rendahnya tingkat minat baca masyarakat Indonesia.

Rendahnya kegemaran tingkat membaca dapat disebabkan berbagai aspek salah satunya didominasi budaya masyarakat Indonesia yang masih didominasi budaya tutur karena bentuk pertukaran informasinya masih dalam bentuk lisan. masyarakat Indonesia sedang mengalami transformasi yang sangat hebat. Pengaruh internet juga sedikit banyak mempengaruhi minat baca di Indonesia. sebanyak 132,7 juta orang Indonesia pada 2016 tecatat sebagai pengguna internet menurut data Perpustakaan Nasional. 86,3 juta jiwa berada di Jawa.

Yang dilakukan pengguna internet, 64 % menggubnakan media sosial, 47 % menerima email, 47 % menikmati berbagai tontonan, 44 % main games, 38 % membaca 14 % menjual atau membeli melalui perangkat ponsel cerdas masing – masing. melihat kondisi tersebut, Perpustakaan Nasional hadir dalam basis digital melalui aplikasi e – Pusnas dengan multy operating system dengaan multy device tablet atau smart phone. 12834 judul dengan 125875 eksemplar buku merupakan koleksi Perpustakaan Nasional hingga saat ini.

Sementara itu, Bupati Kendal dr. Mirna Annisa, M.Si dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sekretaris daerah Setda Kendal Ir. Bambang Dwiyono mengatakan, untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan daerah memerlukan dukungan SDM yang cerdas dan berkualitas yang awalnya harus dibiasakan meningkatkan kapasitas dan kemampuan dengan membaca.

Kondisi tersebut disebabkan beberapa hal antara lain tidak tersedianya sarana prasarana pendukung dan kesadaran masyarakat yang kurang menyadari pentingya membaca. Karenanya, Bupati Mirna meminta pada para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat di Kabupaten kendal untuk dapat berusaha dengan sungguh – sungguh memberikan layanan baca dan perpustakaan di tingkat RT /RW, desa / kelurahan dan kecamatan serta sekolah – sekolah dengan sistem layanan sirkulasi, layanan pinjam pustaka maupun layanan katalog on line / internet. Sehingga kebutuhan masyarakat akan ilmu dan informasi terpenuhi.

Selain itu, sosilalisasi pengembangan pengelolaan perpustakaan harus digencarkan supaya masyarakat Kabupaten Kendal memahami soal perpustakaan dan menejemen pengelolaannya. Lewat pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar, diharapkan dapat membantu mencerdaskan masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Kendal. Masyarakat yang cerdas menurut Bupati Mirna merupakan masyarakat yang tidak berhenti belajar salah satunya dengan membaca buku.

Orang nomor satu di Kabupaten Kendal tersebut mengajak masyarakat Kendal supaya gemar membaca baik di perpustakaan atau di tempat lain. Bupati kendal mengharapakan supaya  pendidikan karakter ditanamkan sejak dini pada anak – anak dengan gemar membaca. Karena dengan gemar menbaca, kita bisa membuka cakrawala dan melihat dunia.

Bupati Mirna juga mengingatkan supaya kebiasaan gemar membaca dilakukan sejak dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurutnya Tidak ada satupun negara yang maju sepanjang sejarah dan tidak ada peradaban yang terhebat sekalipun kecuali karena masyarakatnya gemar membaca. Kalau Kendal ingin maju dengan segala kualitasnya, maka kuncinya adalah dengan membaca.

Kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca menghadirkan narasumber Drs. H.A. Mujib Rohmat, M.H ( anggota Komisi X DPR RI ), Sekda Kendal, Dr Subekti Mardiyani ( Pustakawan Nasional Perpustakaan Nasional RI ), Drs. AA Permana ( Perpusda Jateng ) dan Drs. Munawar ( Praktisi penddidikan dan pendiri Rumah Baca ” Ceria “Kabupaten Kendal ). dan Sih Purwadi PM ( Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah ). Kegiatan di Pendopo tersebut dihadiri oleh para siswa SMA / SMK, para guru dan kepala sekolah serta masyarakat umum. ( Kontributor Kendal / heDJ )

Berita Terkait