KETERLIBATAN KAUM AGAMAWAN SANGAT PENTING DALAM PENGENDALIAN KEKUASAAN

  • 21 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Kaum agamawan menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Yakni para pengikut kaum nasrani berperan aktif dalam memajukan masyarakat Kabupaten Pekalongan agar cita-cita kita bersama untuk hidup rukun meskipun berbeda-beda akan terwujud. Karena perbedaan itu sebuah keniscayaan, yang tidak boleh adalah perpecahan. Karena kita yakin, sekali kita terpecah belah apalagi atas nama agama, boro-boro memikirkan kesejahteraan, boro-boro memikirkan kemakmuran, pasti jauh dari itu semua.

Demikian disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si saat memberikan sambutan pada acara Ibadah Syukur dalam rangka HUT ke-73 Republik Indonesia dalam tema “Doa Untuk Bangsa”, Minggu (19/8/2018) malam di pendopo rumah dinas jabatan Bupati Pekalongan di Kajen.

Kegiatan Doa Untuk Bangsa tersebut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Ali Riza, M.Si, perwakilan pengurus FKUB Kabupaten Pekalongan dan para pemimpin gereja serta ratusan umat Kristiani se Kabupaten Pekalongan.

“Saya baru pulang dari Rusia. Negara tersebut telah selama 75 tahun tidak mengakomodir nilai-nilai keagamaan sama sekali. Agama disana dianggap racun, agama dianggap sesuatu yang membodohi masyarakat dan mereka bersepakat melalui konstitusinya bahwa Tuhan itu tidak ada. Tapi lama kelamaan mereka kebingungan, mereka goyah walaupun capaian ilmu pengetahuannya setinggi langit tetapi rohaninya kering. Akhirnya mereka mencari jati diri kembali. Dan belum lama ini pasca restorika mereka sadar kembali,” ungkap Bupati.

Dijelaskan Bupati, apabila Pemerintah dan kaum agamawan bekerjasama, saling bahu-membahu, saling melengkapi, maka tentu masyarakat yang adil, sejahtera, ayem, guyub-rukun, toto tentrem kerto raharjo bisa terwujud. Tetapi juga sebaliknya apabila dua pemangku kepentingan besar ini saling bermusuhan, tidak bisa merajut kebersamaan, maka yang menderita pertama kali adalah masyarakat.

Bupati menuturkan, banyak sekali negara yang sampai hari ini belum tuntas menyelesaikan masalah hubungan harmonisasi antara kaum agamawan dengan kekuasaan. Karena kekuasaan dipandang sebagai sesuatu yang berdiri mutlak berdasarkan rezim sendiri. Kemudian agama juga berdiri di menara gading yang tidak bisa menyentuh nilai-nilai kekuasaan. “Tetapi kita bersyukur bahwa ketika kita di Indonesia, apalagi kita berada di Kabupaten Pekalongan, nilai-nilai spiritualitas menjadi ruh kekuasaan. Sehingga keterlibatan kaum agamawan menjadi bagian yang sangat penting dalam rangka pengendalian kekuasaan,” tegas Bupati.

“Dan saya bersyukur umat Kristiani di Kabupaten Pekalongan ini memanjatkan doa bersama-sama seperti malam hari ini agar kemerdekaan ini betul-betul bisa digunakan dengan baik terutama oleh pemangku kepentingan, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Pekalongan,” imbuhnya.

Tanpa umat beragama, kata Bupati, ruh kekuasaan akan menjadi kering, kekuasaan hanya akan melahirkan anarkisme, kekuasaan hanya akan melahirkan otoritarian, kekuasaan hanya akan melahirkan kesombongan, dan yang ditakutkan kekuasaan hanya akan menumbuhkan yang minoritas dan dominasi yang mayoritas, apabila hal ini tidak diinternalisasi dengan spirit nilai-nilai agama.

Indonesia adalah negara yang tidak mengenal pemisahan antara agama dan negara. Kalau kita berbicara tentang Indonesia berarti kita berbicara tentang harmoni bagaimana narasi panjang dari bangsa ini ketika berdiri, lahir sampai dengan hari ini membangun nilai-nilai spiritualitas keagamaan selalu mengiringi. Di negara-negara maju, agama dinilai wilayah privat bagi seseorang, wilayah pribadi yang tidak boleh dicampuri.

Dalam kesempatan itu, Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Pekalongan memohon doa dan dukungan dari seluruh umat Kristiani di Kabupaten Pekalongan agar pembangunan di Kabupaten Pekalongan berjalan dengan baik.

“Perkumkris yang terdiri dari 15 Gereja di Kabupaten Pekalongan sangat mempresentasikan kekuatan umat nasrani yang ada di Kabupaten Pekalongan. Saya setuju berdirinya persatuan ini dan akan saya akomodasi. Untuk itu, mari kita bersama-sama membangun di Kabupaten Pekalongan khususnya pembangunan pada aspek kerohanian,” ajak Bupati. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait