Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
30 Pondok Pesantren Terima Bantuan Peralatan Produksi
- 20 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Sebanyak 30 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, menerima bantuan peralatan untuk Usaha Kecil Menengah, yang terdiri dari 16 paket peralatan konveksi dan 14 ponpes lainnya mendapatkan paket peralatan bakery.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, tahun ini Pemkab Purbalingga mempunyai program, pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren.
“Ponpes juga kami perhatikan karena keberadaannya tidak hanya berkontribusi menciptakan generasi penerus bangsa yang insani, qurani dan berakhlakul karimah, tetapi juga memberdayakan santrinya supaya kelak mereka yang selesai mengenyam pendidikan dapat mandiri,” kata bupati dalam acara Kopi Darat (Kopdar) UMKM Jawa Tengah di Ponpes Nurul Barokah, Minggu (19/7/2020).
Ia melanjutkan, masing-masing ponpes di Kabupaten Purbalingga, telah dicatat dan diinventarisasi untuk dikenali potensinya, ada yang di bidang pertanian, konveksi, perikanan dan sebagainya. Para santri pun, mendapatkan pelatihan selama satu bulan. Kemudian, bantuan peralatan diserahkan secara bertahap.
“Setelah mendapatkan pelatihan dan peralatan, para santri juga dibantu permodalan supaya yang sudah selesai pendidikan, dapat mandiri. Paling tidak, mereka mencari pekerjaan sendiri atau membuka lapangan usaha dan menjadi _entrepreneur,_” ungkapnya.
Di samping menyerahkan bantuan peralatan, Bupati Tiwi juga memotivasi para punggawa UMKM dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dia mengajak supaya di tengah krisis pandemi Covid-19, sektor perekonomian rakyat tetap bergerak.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengenalkan beberapa kebijakan dalam rangka mendorong UMKM menjadi penyangga perekonomian daerah. Di antaranya melalui Perbup Bela-Beli Produk Purbalingga, yakni pencanangan gerakan yang pada setiap kesempatan/kegiatan/acara pemerintah, agar memberdayakan pelaku UMKM di bidang kuliner, dan sebagainya.
“Di sektor permodalan, kami bekerja sama dengan perbankan BUMD melalui program ‘Kredit Mawar’, untuk melawan rentenir, yakni kredit dengan suku bunga 0%,” ungkap Tiwi.
Dia menambahkan, DinkopUKM dan Dinperindag Kabupaten Purbalingga juga melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM. Di antaranya berupa pelatihan, peralatan, bantuan pengemasan produk.
Tiwi juga menjelaskan, di sektor pemasaran, pihaknya juga bekerja sama dengan Bukalapak melalui platform Tuka-Tuku. Sehingga produk UMKM unggulan di Purbalingga sudah dapat dijual secara online dan mampu melayani permintaan dalam jumlah banyak.
“Kami juga bekerja sama dengan Alfamart. Apabila mereka ingin tetap eksis d Purbalingga, Alfamart harus mau bekerja sama dan menjual produk UMKM lokal. Saat ini, baru empat Alfamart yang sudah menjual produk UMKM. Kami menargetkan, seluruh Alfamart di Purbalingga menjual produk UMKM dari Purbalingga juga,” katanya.
Penulis : Gn/Humas
Editor : dnk/DiskominfoJateng