3.590 Tenaga Kesehatan Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

  • 15 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Sebanyak 3.590 orang tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Kota Pekalongan bakal mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

“Data tersebut bersifat dinamis artinya masih bisa bertambah seiring berjalannya waktu dan kami terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya untuk mendata seluruh tenaga kesehatannya yang belum terdaftar ke aplikasi yang disediakan Kementerian Kesehatan untuk menerima vaksin,” ucapnya.

Menurut Budiyanto, pihaknya telah menyiapkan sarana, prasarana, dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) guna melaksanakan program vaksinasi tersebut. Nantinya, fasyankes yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi harus menyiapkan tempat khusus yang terpisah dari pelayanan kesehatan rutin yang sudah ada.

“Kami sudah menunjuk 14 (unit) puskesmas dan dua unit klinik kesehatan milik PMI dan Polri, (serta) semua rumah sakit kecuali RS Bhakti Waluyo sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi. Kami juga sudah melatih SDM nya yang dipersiapkan sebagai tenaga vaksinator di masing-masing puskesmas dan klinik kesehatan tersebut. Di masing-masing faskes tersebut sudah kami minta untuk menyiapkan cold chain vaksin,” terangnya.

 

RSUD Bendan Siap

Sementara itu, Ketua Tim Vaksinator Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan, dr Difayana, menyatakan, pihaknya siap melayani vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama ini diprioritaskan untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pekalongan.

Menurut Difayana, segala persiapan pelaksanaan vaksinasi di RSUD Bendan telah dilakukan secara matang, mulai dari tenaga vaksinator, ruangan khusus vaksinasi di Poliklinik Eksekutif Parikesit, cold chain system, hingga ruang rawat inap pasien jika terjadi reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19. Prosedur tersebut sesuai dengan literatur dari Kementerian Kesehatan RI, yakni vaksin harus disimpan dalam cold chain box bersuhu 2-8 derajat celcius, dan pasien harus menunggu 30 menit usai divaksin untuk melihat reaksinya, serta diawasi oleh dokter spesialis

“Awalnya sebetulnya di fasyankes prima seperti di puskesmas dan klinik. Namun, melihat situasi orang yang akan divaksin jumlahnya cukup banyak maka rumah sakit juga dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi, sementara pembagian distribusi vaksin merupakan wewenang Dinas Kesehatan setempat,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan vaksinasi tahap awal nanti, RSUD Bendan ditargetkan mampu melayani maksimal 100 orang per hari. Untuk itu, pihaknya menyiapkan sejumlah tenaga vaksinator khusus.

“Kami sudah siapkan 10 petugas internal yang terlatih sebagai tenaga vaksinator mulai dari petugas pendaftaran, screening awal, vaksinator saat penyuntikan dan petugas pengawasan oleh dokter spesialis dan ruang rawat inap apabila terjadi reaksi KIPI,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, dalam kunjungannya ke RSUD Bendan mengungkapkan, pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat mengenai jumlah kuota vaksin yang akan diterima dan rencana pelaksanaan vaksinasi.  Dirinya pun siap apabila dijadwalkan untuk menjadi penerima pertama vaksinasi di Kota Pekalongan.

“Sebetulnya saya siap-siap saja tetapi ternyata saya tidak masuk dalam kategori penerima tahap pertama karena usia saya yang sudah diatas 60 tahun. Namun, jika di tahap selanjutnya ada ketentuan lain dan berdasarkan hasil screening, Saya memenuhi syarat ya saya akan selalu siap-siap saja,” tandasnya.

Wali Kota Saelany pun meminta jajaran Dinas Kesehatan untuk menyiapkan seluruh proses vaksinasi sebaik mungkin sesuai dengan protap dan aturan kebijakan dari pemerintah pusat maupun provinsi.

 

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait