PETANI SUMBE BANYUURIP PURWOREJO SERGAP PANEN RAYA

  • 15 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOREJO– Pemerintah Kabupaten Purworejo memantau langsung kegiatan Panen Raya dan Serap Gabah Petani (Sergap) Tahun 2018 di Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip, Rabu (14/3). Bupati bersama sejumlah dinas dan stakeholder terkait turun ke lokasi untuk memastikan stabilitas harga gabah musim panen 2018 yang telah memasuki bulan ke dua.
Kegiatan panen dan Sergap ditandai dengan pemotongan padi oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bersama Wakil Bupati Yuli Hastuti, Ketua Ketua DPRD Luhur Pambudi, Perwakilan Kodim 0708, Kapolres, Kajari Alex Rahman, Kepala OPD terkait, Kepala Gudang Bulog, dan Muspika Banyuurip.
Bupati Agus Bastian mengatakan, terdapat lahan seluas 153 hektare di Desa Sumbersari. Dalam panen raya kali ini harga penjualan gabah yang ditetapkan oleh Dolog/Bulog relatif tinggi. Tahun sebelumnya harga pada kisaran Rp3.600 per kilogram, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp4.450 per kilogram.
“Saya sangat bersyukur di panen raya kali ini harga gabah tidak anjlok, karena setiap panen raya sebelumnya harga selalu anjlok,” kata Bupati Agus Bastian.
Menurutnya, harga tersebut masih lebih rendah dari harga penjualan di pasaran yang mencapai kisaranĀ  Rp4.400-Rp4.600 per kilogram.
“Kenapa harga gabah kering kok lebih murah, karena petani itu tidak mau yang bertele-tele, daripada mereka harus mengukur kadar airnya sekian dan belum lagi harus menjemurnya sampai benar-benar kering,” ungkapnya.
Saat ini Pemkab Purworejo melalui Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan masih berupaya meningkatkan stabilitas harga beras dengan memaksimalkan fungsi resi gudang yang berada di Kutoarjo.
“Diharapkan dengan harga yang setabil, nantinya petani tidak lagi dirugikan saat panen raya,” tandasnya.
Misno, Pasiter Kodim 0708 Purworejo selaku pelaksana Sergap menjelaskan bahwa dalam Sergap kali ini, gabah kering milik petani dibeli dengan harga Rp4.200, sedangkan harga gabah kering di pasaran sekitar Rp4.400.
“Untuk lahan yang dipanen pada hari ini sekitar satu hektare. Dengan jumlah gabah sekitar 7 sampai 7,5 ton.Gabah tersebut dibeli dari petani Rp4.200, kemudian diproses terlebih dahulu menjadi beras dan akan kita jual ke Bulog dengan harga Rp8.750,” jelasnya.
Menurut Misno, kegiatan Sergap yang dilakukan Kodim selama ini cukup efektif. Pengakuan para petani menyebutkan bahwa mereka sangat terbantu.
“Dari petani selama ini tidak ada keluhan dengan adanya Sergap ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog 505 Butuh Kabupaten Purworejo, Dicki Yusfarino, menyebutkan bahwa pada tahun ini pola Sergap yang dilakukan oleh Kodim bersama Bulog ada berbeda. Pada tahun lalu, Kodim hanya berperan pada pendampingan pada petani. Namun, pada tahun ini Kodim lebih berperan sebagai pelaksana dan dapat membeli gabah langsung dari petani.
“Pola pendampingan sekarang masih tetap Kodim, tapi sekarang perannya bertambah, bisa langsung beli gabah dari petani,” sebutnya.

Berita Terkait