22 TAHUN KITA BERJUANG UNTUK MENDAPATKAN ADIPURA

  • 04 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

MUNGKIDTidak ada yang namanya perjuangan yang berakhir dengan sia-sia, seperti halnya Kabupaten Magelang yang berjuang selama ini didalam mendapatkan predikat Kota Adipura, begitu juga  Penantian panjang Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk meraih penghargaan Adipura terwujud sudah. Perjuangan yang tidak mengenal lelah, penuh dengan lika –liku, mulai dari penanganan sampah, kondisi pasar Muntilan, Hutan Kota dan masih banyak yang lainnya. Tidak tanggung-tanggung berkat semua kesabaran dan ketelatenan dari semua stake holder, yang berjuang mendapatkan adipura ini. Pemerintah dan masyarakat memegang kunci keberhasilan tersebut.

Tidak tanggung-tanggung Penghargaan bergengsi bidang kebersihan itu diberikan langsung oleh Presiden Jokowi kepada Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP di Jakarta, Rabu (2/8/2017). Tak ayal, kedatangan piala Adipura disambut sangat antusias oleh warga setempat, Kamis (3/8/2017) sore atau sehari setelah diterima di Jakarta.

Ribuan Pelajar dan warga berjajar di pinggir jalan yang dilintasi iring-iringan mobil pembawa piala tersebut. Mereka melambaikan tangan dan bersorak sorai. Mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua tumpah ruah disapanjang jalan yang dilaluinya, sepanjang jalan Pemuda Muntilan kemudian melewati Jalan KR. Santri Gunung pring, menuju Jalan Pemuda lagi, kemudian menuju kearah Bambu Runcing, kemudian berakhir di Halaman Kantor kecamatan Muntilan. Sementara di Muntilan kedatangannya disambut dengan tarian kobra siswo, yang menambah semaraknya suasana penyambutan adipura tersebut.

Kegembiraan ini  bukan tanpa alasan, karena piala Adipura diperoleh setelah penantian selama 22 tahun. Kabupaten Magelang hanya pernah mendapat sertifikat penilaian Adipura pada tahun 1997, 2015 dan 2016.

“Alhamdulillah, tahun 2017 ini Kecamatan Muntilan  berhasil mendapatkan Piala Adipura untuk Kategori Kota Sedang, setelah melalui proses yang cukup panjang,” kata Zaenal.

Zaenal mengungkapkan, prestasi ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dan masyarakat, terutama warga Muntilan yang sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungannya. Zaenal tidak memungkiri proses panjang harus dilalui untuk pencapaian ini.

“Ini hasil kerja keras semua pihak. Kemudian kami diminta melakukan paparan kepada tim juri independen, yang hasilnya kami mendapat piala ini,” urainya.

Selain pengelolaan sampah, indikator lainnya juga berkaitan dengan ruang terbuka hijau di kawasan kota. Kebersihan kota mulai dari pasar Muntilan, terminal Muntilan, hingga aliran sungai. Taman Kota yang ada di Kawasan Gunungpring Muntilan dan  Indikator lainnya, semuanya adalah konsep pembangunan yang berbasis lingkungan hidup, serta sekolah berbasis lingkungan, seperti sekolah adiwiyata di SD Muntilan, SMA N Muntilan dan sebagainya.

Zaenal berharap, masyarakat dapat menjaga dan merawat prestasi ini hingga waktu yang akan datang. Kebersihan, ujarnya, hendaknya menjadi budaya masyarakat yang tidak boleh ditinggalkan.

“Sehingga target perolehan Adipura Kencana di tahun-tahun berikutnya bisa tercapai,” harapnya.

Meskipun Zaenal mengaku tahun ini baru mengawali penilaian Adipura dari Muntilan sebagai salah satu kawasan yang menjadi pusat perekonomian Kabupaten Magelang. Namun tidak menutup kemungkinan ke depan pencapaian Piala Adipura bisa berkembang ke kecamatan-kecamatan lain.

“Secara keseluruhan, banyak elemen yang harus diperhatikan untuk bisa dapat Adipura. Elemen itu kita rintis melalui Muntilan ini,” katanya.

Atas prestasi ini, pihaknya berencana membangun monumen di tiga titik yang menggambarkan Piala Adipura. Intinya, Kabupaten Magelang,  telah berhasil menciptakan kawasan kota yang bersih, indah, teduh, dan berkelanjutan. Piala Adipura ini menjadi persembahan bagi masyarakat Kabupaten Magelang yang telah berpartisipasi menjaga kebersihan. **) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.

 

Berita Terkait