2024, Pemkab Rembang Optimistis Angka Stunting Turun Hingga 14%

  • 09 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang optimistis dapat turunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Hal itu disampaikan Bupati Rembang Abdul Hafidz saat menerima audiensi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, di rumah dinasnya, Selasa (8/3/2022). Disampaikan, pihaknya yakin dapat merealisasikannya, sebab saat ini angka stunting di Rembang mencapai 18 persen.

Salah satunya, lanjut bupati, dengan melakukan sosialisasi secara masif agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan sebanyak enam kali selama masa kehamilan, dan menunda perkawinan di usia muda.

“Kita sosialisasi secara masif, perangkat kita juga cukup sampai ke tingkat desa,” jelas bupati.

Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah Widwiono mengungkapkan, kasus stunting di Kabupaten Rembang termasuk bagus, karena masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah.

“Nasional turun dari 27,6 (persen) menjadi 24 (persen). Tetapi Jawa Tengah 20,9 (persen),” ungkapnya.

Widwiono menjelaskan, berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, kelompok sasaran dalam percepatan penurunan stunting dalam aturan tersebut, meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 sampai 59 bulan.

Dalam Perpres itu, lanjutnya, juga mengamanatkan agar segera membentuk tim pendamping keluarga (TPK) di setiap desa, yang terdiri dari bidan desa, tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), dan kader-kader PKK.

“Dibentuknya TPK untuk membantu tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Rembang. Di mana, tim terdiri atas dua kelompok, yaitu tim pengarah dan tim pelaksana,” jelasnya.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait