2.000 NELAYAN CILACAP TERIMA BANTUAN BERAS

  • 15 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP- Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia/ DPC HNSI Cilacap mendapat bantuan 10 ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji diperuntukan bagi 2.000 nelayan anggota HNSI Kabupaten Cilacap. Penyerahan dilakukan di gedung HNSI Cilacap, Rabu (14/06).

Penyerahan beras bantuan disaksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Suryo Banendro, Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap Ir.Susilan dan Ketua DPC HNSI Cilacap.

Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Cilacap, Ir.Susilan menyampaikan, pemberian bantuan 10 ton beras, didasari Surat Ketua DPC HNSI Cilacap Nomor : A.36/HNSI/Cp/IV/2017 bertanggal 24 April 2017 dan Surat Bupati Nomor : 526/294/34 bertanggal 19 Mei 2017, tentang permohonan bantuan beras untuk nelayan Cilacap.

Menurut Susilan, pemberian bantuan beras untuk nelayan dikarena saat ini nelayan Cilacap sedang mengalami musim paceklik akibat adanya musim angin timur dan gelombang tinggi sehingga sulit melaut. Bantuan beras ini diharapkan dapat membantu meringankan beban hidup nelayan dalam memenuhi kebutuhan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Suryo Banendro, MP dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bantuan beras dari Provinsi Jawa Tengah dimaksudkan untuk membantu nelayan Cilacap dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Bantuan serupa juga diberikan kepada Kabupaten lain di Jawa Tengah yang terkena bencana seperti banjir dan tanah longsor, seperti Kabupaten Brebes, Pekalongan, Kendal, Batang dan Magelang, ujar Suryo.

Bupati Tatto Suwarto Pamuji pada kesempatan tersebut menyampaikan, bantuan ini tentunya tidak akan mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan nelayan. Hal yang terpenting adalah bagaimana nelayan mampu mengatur hasil tangkapannya, ujar Tatto.

Lebih lanjut dikatakan, ketika nelayan panen mestinya harus juga berpikir, saat dimana mereka tidak bisa melaut. Dengan pengatur yang baik, maka para nelayan akan bisa menyisihkan penghasilannya untuk anak sekolah, cadangan paceklik dan kebutuhan lainnnya, ujar Tatto. (Hromly)

Berita Terkait