146 Perantau se-Eks Karesidenan Pati Balik Kerja Bareng Kemenag

  • 19 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Program Balik Kerja Bareng Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah 2024 mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’. Menurutnya, melalui program tersebut turut membantu masyarakat Jawa Tengah yang terkendala balik ke perantauan.

“Informasi dari Kemenag Rembang hitungan jam di-upload (di media sosial) langsung penuh (peminat). Biasanya orang kalau mau pulang kampung bekalnya banyak, tapi waktu mau balik lagi biasanya gresek-gresek (cari pinjaman) dulu . Sedangkan ini gratis dari Kementerian Agama, luar biasa,” beber wabup, pada pemberangkatan program Balik Kerja Bareng Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah 2024 se-eks Karesidenan Pati, di depan Kantor Kemenag kabupaten setempat, Jumat (19/4/2024).

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Jawa Tengah Zainal Fatah menyebutkan, ada enam titik lokasi penjemputan para perantau di seluruh Jawa Tengah. Meliputi, Boyolali, Magelang, Semarang, Pemalang, Banyumas, dan Rembang.

“Khusus untuk Rembang ini semuanya (perantau) ke Jakarta. Kalau dihitung, total 20 bus dikali 50 perantau, ada kurang lebih 1.000 perantau. Kalau di Rembang ada 146 perantau,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, program ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Jateng. Proses persiapannya pun terbilang cukup singkat.

“Inisiasi ini sangat mendadak, karena Gus Men (sapaan akrab Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) baru menyampaikan di akhir mau pulang (liburan), bisa tidak. Insyaallah siap, Minggu kemarin waktu mudik itu kita rapat zoom dan terlaksana pada hari ini,” ungkapnya.

Peserta program dari Desa Melawat, Kecamatan Pamotan, Ahmad Fahrudin (27) mengaku sangat terbantu dengan adanya program balik kerja bareng Kemenag. Ia yang bekerja di Jakarta sebelumnya kesulitan untuk mendapatkan tiket angkutan umum yang sesuai dengan tanggal masuk kerja.

“Kemarin mencari tiket habis semua, alhamdulillah dapat di sini (program balik kerja). Saya senang banget bisa dapat fasilitas gratis, jadi bisa menghemat akomodasi. Biasanya sekali jalan kalau naik bus habis sekitar Rp600 ribu, kalau kereta Rp400 ribuan. Jadi lumayan sekali,” pungkasnya.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait