14 KECAMATAN DI BOYOLALI BELUM TERBEBAS BABS

  • 12 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Dalam rangka percepatan target Universal Access Sanitasi 2019, diperlukan upaya peningkatan akses masyarakat terhadap air minum layak dan sanitasi yang aman, layak dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang dilaksanakan dengan meningkatkan akses air minum dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Salah satu kegiatan pokok yang penting adalah mengupayakan Desa/Kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Boyolali dalam Rakor Percepatan ODF 2017 dan Akses Universal di Aula Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, Senin (10/4). Wabup Said Hidayat menjelaskan saat ini baru lima kecamatan di Boyolali yang sudah terbebas dari ODF. 

“Untuk mewujudkan bebas BABS 2017 di Boyolali sudah dicapai di lima kecamatan yakni Selo, Cepogo, Musuk, Simo dan Andong yang akan terus dipantau untuk bisa dipertahankan” terang Said.

Sementara masih terdapat 103 Desa pada 14 kecamatan yang belum bebas sepenuhnya. Untuk menyusul 164 Desa yang sudah bebas BABS, pihaknya akan memetakan dari data yang ada di akan diintervensi untuk bisa diselesaikan. 

“Dengan langkah cepat, akan diambil secara efektif dan efisien. Seperti Kemusu, Wonosegoro dan Juwangi datanya masih cukup tinggi,” imbuh Wabup. 

Langkah yang akan dilakukan menurut Wabup akan perlu dilakukan dengan cepat agar bisa diselesaikan. Strategi yang dilakukan bisa dengan menyelesaikan dulu di kecamatan yang sedikit. Tujuan dari percepatan ini merupakan salah satu langkah dalam menurunkan kategori angka kemiskinan. Pencapaian Desa/Kelurahan bebas BABS dapat dilakukan secara terintegrasi antara OPD terkait.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama antara Wakil Bupati Boyolali, DPRD Boyolali dan OPD terkait serta Camat dan Puskesmas se-Boyolali.

Berita Terkait