10 Ribu Masker Kain Dibagikan ke Pedagang Pasar di Tegal

  • 29 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SLAWI – Sebanyak 10 ribu masker kain dibagikan ke pedagang pasar tradisional di Kabupaten Tegal. Bantuan berasal dari jajaran Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) setempat. Tujuannya agar pedagang pasar bisa mencegah penyebaran Covid-19.

Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Ketua Korpri Kabupaten Tegal, dr Widodo Joko Mulyono memberikan secara simbolik bantuan 10 ribu masker kain kepada perwakilan pedagang pasar yang tergabung dalam lima paguyuban di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Selasa (28/4/2020).

Kelima paguyuban yang menerima bantuan adalah paguyuban Pasar Trayeman, Pasar Pepedan, Pasar Balapulang, Pasar Banjaran dan Pasar Bojong. Tak hanya itu, Korpri Kabupaten Tegal juga memberikan bantuan sabun cuci tangan ukuran besar, alat pengukur suhu badan atau termometer tembak dan spanduk tentang pencegahan Covid-19 yang rencananya akan dipasang di pasar.

Bupati Umi berpesan agar pedagang pasar bisa menjadi contoh penggunaan masker yang benar. Di antaranya kepada pembeli. “Disiplin mengenakan maskernya, mencuci tangan dengan sabun pada sarana yang telah disediakan sebelum dan setelah berbelanja serta tidak menyentuh area wajah seperti mulut, hidung dan mata,” katanya.

Menurut Umi, jika terjadi transmisi lokal, maka pasar menjadi titik rawan penularan Covid-19 paling cepat. Tentu tim medis akan kesulitan untuk melacak siapa saja yang menjadi kontaknya. “Sehingga upaya untuk memutus mata rantai penyebarannya menjadi tidak efektif,” ujarnya.

Joko menambahkan, pihaknya mencatat ada sekitar 9 ribu pedagang dari 25 pasar tradisional di Kabupaten Tegal. Dia berharap bantuan masker itu bisa berguna bagi pedagang supaya tidak kena virus corona.

“Pembeli yang tidak mengenakan masker juga akan diberikan masker selama persediaan masih ada,” kata Joko yang juga Ketua Korpri Kabupaten Tegal.

Sebab pemakaian masker memang merupakan salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Pihaknya berpesan pula agar pengurus paguyuban pasar bisa membantu mengecek suhu tubuh para pedagang.

“Jika mendapati pedagang yang suhunya melebihi 38 derajat celcius harus dianjurkan istirahat di rumah dan didata,” pungkas Joko.

Penulis : Ew, Kontributor Kab. Tegal
Editor : Rk, Diskominfo Jateng

Berita Terkait