10 HEKTAR LAHAN DISIAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA BAWANG MERAH

  • 07 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM mentargetkan pengembangan budidaya bawang merah mencapai luasan lahan 10 hektar. Hal itu dikatakan Bupati setelah melihat keberhasilan ujicoba budidaya bawang merah di Desa Pekuncen Kecamatan Bobotsari dan Desa Majatengah Kecamatan Kemangkon. Uji coba di dua desa itu baru terealisasi 2 hektar dengan hasil produksi per hektar mencapai 29,4 ton.

“Purbalingga punya potensi menjadi setra bawang merah. Nanti akan kita produksi 10 hektar, sehingga kedepan tidak hanya Brebes, tapi Purbalingga juga jadi sentra bawang merah,” katanya saat melihat stand Bamer Bangga (Bawang Merah Purbalingga) asal desa Pekuncen, Bobotsari, pada kegiatan Pasar Murah Ramadhan 2017 di desa Pangempon Kecamatan Kejobong.

Dikatakan Bupati Tasdi, dari ujicoba yang dilaksanakan di desa Pekuncen dan Majatengah dengan bibit bawang merah varietas Bima, diperoleh bawang merah yang lebih besar dari bawang merah Brebes. Dalam satu hektar, lanjut Bupati, dapat menghasilkan 29,4 ton bawang merah. Jika harga rata-rata saat ini Rp 17 ribu per kilogram, maka dengan modal Rp 120 juta dapat dicapai hasil produksi Rp 400 hingga Rp 500 juta per hektar. Kalau ini ditangani dengan baik, akan menjadi prospek ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi masayrakat.

“Nanti kita atur desa-desa mana yang siap menjadi sentra bawang merah selain Pekuncen dan Majatengah. Supaya Purbalingga bisa menggeser Brebes menjadi sentra bawang merah,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Ir. Lili Purwati mengakui sejumlah wilayah di kabupaten Purbalingga berpotensi untuk dikembangkan budidaya bawang merah. Di desa Majatengah sendiri, lanjut Lili, sudah dilakukan uji coba dengan biaya produksi Rp 17 juta mampu menghasilkan Rp 56 juta. Bahkan yang di Pekuncen hasilnya jauh lebih menguntungkan. Diakui Lili, pengembangan budidaya bawang merah memang membutuhkan modal yang cukup besar, sehingga pengembangannya akan dilakukan secara bertahap.

Terkait target 10 hektar pengembangan bawang merah, Lili Purwati memiliki gambaran sejumlah desa yang akan menjadi lokasi budidaya. ” Karena ini perluasan, maka Pekuncen dan Majatengah tentu kami utamakan. Tapi ternyata banyak lokasi yang cocok untuk budidaya, misalnya di Limbasari, Kutasari, dan Bantarbarang yang kebetulan sudah pernah diikutkan dalam program pelatihan,” jelasnya.

Menurut Lili Purwati, angin segar pengembangan bawang merah di Purbalingga sudah diperoleh dari pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Holtikultura Kementerian Pertanian yang akan mengucurkan bantuan untuk budidaya bawang merah seluas 5 hektar. “Nanti kita upayakan untuk lebih dari itu. Karena memang butuh pembiayaan besar pengembangannya kita lakukan secara bertahap,” tandasnya.

Seperti diketahui, pada 29 Mei lalu Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM melakukan panen perdana uji coba budidaya bawang merah pada kelompok tani Bangkit Lestari desa Pekuncen Kecamatan Bobotsari. Uji coba budidaya tanaman bawang merah seluas 1,5 haktar itu dinilai berhasil dan menjanjikan potensi ekonomi yang  besar bagi masyarakat di kabupaten Purbalingga.

Sebagai perkenalan, produk bawang merah asli Purbalingga yang dilabel Bamer Bangga diikutkan dalam kegiatan Pasar Murah Ramadhan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga. Kegiatan itu rencananya akan diadakan di tiga tempat, dan saat ini sudah berlangsung di Desa Larangan Kecamatan Pengadegan dan Desa Pangempon Kecamatan Kejobong. Terakhir, pada Kamis (8/6) yang akan diadakan di Desa Arenan Kecamatan Kaligondang. (Hr)

Berita Terkait