Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Warga Pranggong Boyolali Gelar Doa Bersama untuk Perantau
- 10 May
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Warga Dukuh Miri Bosok, Desa Pranggong, menggelar acara doa bersama di depan Masjid At Taqwa, bagi para perantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan yang tersebar di seluruh wilayah tanah air, Minggu (9/5/2021). Hal itu mengingat adanya ribuan perantau dari dukuh tersebut yang tak bisa pulang kampung, karena larangan mudik dari pemerintah.
Ditemui usai doa bersama, Kepala Desa Pranggong, Wagimin menjelaskan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebijakan larangan mudik.
“Dan pastinya kami mendoakan untuk selalu sehat walafiat, cukup rezeki, berkah manfaat fid dunya wal akhirat,” ungkapnya.
Wagimin mengatakan, jumlah perantau di desanya mencapai lebih dari 1.000 orang, karena Desa Pranggong terdapat delapan dukuh dengan jumlah penduduknya sekitar 3.500 orang. Pada acara ini, Desa Pranggong membuat slogan tersendiri, yaitu
“Ora mudik ora papa sing penting bisa sedekah (Tidak mudik tak apa-apa, yang penting bisa sedekah),” bebernya.
Diterangkan, maksud dari slogan tersebut adalah para perantau Desa Pranggong bersama-sama menghimpun dana yang awalnya akan dipergunakan untuk mudik. Namun dengan adanya larangan dari pemerintah, dana tersebut dialihkan menjadi dana sedekah. Dana tersebut kemudian diberikan kepada fakir miskin, anak yatim, kaum duafa, marbot masjid, dan guru mengaji yang berada di desa setempat.
“Mereka bahu membahu, saling menginformasi kepada seluruh anggota paguyubannya, untuk mengumpulkan biaya yang tadinya untuk mudik. Mereka galang bersama dan disumbangkan kepada masyarakat yang ada di tanah kelahirannya,” jelas Wagimin.
Pada Ramadan tahun ini, Dukuh Miri Bosok mengadakan kegiatan lomba-lomba keagamaan untuk anak-anak, seperti seni baca Al Quran, hafalan surat pendek, azan, wudu dan praktik salat, dan nantinya akan diakhiri dengan lomba takbir untuk lansia dan anak-anak.
“Untuk memacu semangat mereka mendekatkan diri kepada Allah pada bulan suci Ramadan ini.” ucap Wagimin.
Kegiatan yang didukung seluruh elemen masyarakat ini, mengundang pendakwah Habib Abdurahman Fahmi Assegaf dari Solo, dan Kiai Munawar Zayn dari Boyolali.
Ditemui usai acara, salah satu penerima sedekah, Suprapto (61) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani mengungkapkan rasa syukur dan terimakasihnya.
“Alhamdulillah, maturnuwun sampun diparingi rezeki, saged kangge bakdan .(Alhamdulillah, sudah diberi rejeki, bisa untuk lebaran),” ungkapnya singkat.
Penulis: Tim Liputan Diskominfo Boyolali
Editor: WH/DiskominfoJtg