Nuzulul Qur’an, Santri Ngaji di Tempat Terbuka Diterangi Senthir

  • 03 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Peringatan Nuzulul Qur’an di Pondok pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Al Mubarokah, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, dilakukan dengan khataman Al-Qur’an di lapangan terbuka. Proses khataman mengandalkan penerangan senthir (lampu minyak).

Ditemui di lokasi kegiatan pada Minggu (2/5/2021) malam, Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Al Mubarokah Nur Rohman menjelaskan, kegiatan rutin ponpes yang berdiri sejak 2005 ini diadakan setiap tahun. Prosesi pengajian tersebut diawali dengan berbuka puasa bersama di ponpes, selanjutnya para santri melakukan kirab dari ponpes menuju tempat terbuka. Dari 250 santri, sebanyak 30 santri mengikuti kegiatan khataman Al-Qur’an tersebut. Satu santri mengaji satu juz, sehingga dalam semalam akan terselesaikan 30 juz.

“Supaya menggugah, mengingat anak-anak ini, zaman dahulu sebelum ada listrik masuk juga begini ini suasana untuk mengajinya,” terangnya.

Nur Rohman mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 kegiatan tidak hanya diikuti para santrinya, namun juga diikuti masyarakat sekitar. Khataman Al-Qur’an di lapangan terbuka tersebut agar menambah konsentrasi santri saat mengaji.

“Kalau sudah di alam terbuka begini, keadaan juga nyaman, bacanya juga sangat menyentuh ke hati, untuk hadir hati ini ke hadirat keridaan Allah,” ungkap Nur Rohman.

Terpisah, salah seorang santriwati, Inayaturohmah, mengaku senang dengan kegiatan khataman Al-Qur’an yang sudah tiga kali diikutinya. Meski demikian, ia masih merasakan kesulitan dalam membaca Al-Qur’an, karena senthir yang menerangi pada saat mengaji di lapangan terbuka terkadang tertiup angin.

“Kita lebih bisa khusyuk dan bisa mengikuti pelajaran Baginda Nabi (Muhammad) zaman dahulu,” terang Inayaturohmah.

Usai mengaji satu juz, santriwan Muhammad Syafirul Hidayat mengaku lebih khusyuk pada kegiatan yang sering diikuti setiap tahunnya.

“Kita bisa merasakan ketenangan, khusyuk yang lebih khusyuk. Kita bisa merasakan pada zaman dahulu di kala tidak ada listrik,” ujarnya singkat.

Penulis: Tim Liputan Diskominfo Boyolali
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait