Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Kota Magelang Siap Cegah Lonjakan Covid-19 pada Lebaran
- 29 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA MAGELANG – Masyarakat Kota Magelang di perantauan diminta untuk menahan diri tidak mudik, demi menjaga keluarga dan masyarakat agar terhindar dari virus ini. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak abai dan terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz usai mengikuti Pengarahan Presiden RI Joko Widodo kepada Kepala Daerah se-Indonesia secara Virtual, di Command Center kompleks Kantor Wali Kota Magelang, Rabu (28/4/2021). Dia menyatakan, pihaknya siap melaksanakan arahan Presiden, khususnya dalam mencegah lonjakan kasus Covid-19 pada moment Lebaran mendatang.
Diterangkan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Magelang. Salah satunya dengan penerapan PPKM skala mikro yang masih berlangsung sampai saat ini.
“Alhamdulillah pasien Covid-19 di Kota Magelang tinggal 17 orang, tapi karena masih ada (yang positif) zona kita masih orange. Ada kelurahan yang sudah nol kasus, hanya beberapa saja yang ada kasus,” ungkap Aziz, didampingi Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur.
Pada sambutanya, Presiden Jokowi meminta semua kepala daerah tidak lengah, karena Covid-19 masih menjadi ancaman serius. Dia mengingatkan, tingginya potensi penyebaran dan kenaikan kasus Covid-19 menjelang hari raya Idulfitri 2021 ini, berkaca dari beberapa momentum libur panjang tahun lalu yang diikuti dengan kenaikan kasus.
Jokowi mengatakan, pada libur Idulfitri 2020 kasus Covid-19 naik sampai 93 persen, libur Agustus 2020 naik sampai 119 persen, libur Oktober 2020 naik 95 persen, dan libur tahun baru kemarin naik sampai 78 persen. Bahkan, libur Paskah 2021 naik 1,87 persen.
“Jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti kurvenya, ikuti datanya. Hati-hati dengan libur panjang di Idulfitri,” tegas Jokowi.
Upaya-upaya telah dilakukan salah satunya larangan mudik. Dikatakan, sebelum ada larangan mudik ada 93 juta orang yang berencana mudik, kemudian ada pengetatan menjadi turun tinggal 29 juta. Selanjutnya, ada sosialisasi menjadi tinggal 18,9 juta orang yang tetap akan mudik.
“Penekanan bukan pada penyekatan, tapi pada pendisiplinan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan,” ucap Presiden.
Penulis : pemkotmgl
Editor : Ul, Diskominfo Jateng