Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Mitigasi Bencana, Lakukan Empat Langkah Ini
- 28 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Seluruh unsur pemerintah dan masyarakat harus siap siaga menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan pun. Kesiapan tersebut dapat diupayakan sejak sekarang dengan menerapkan empat langkah mitigasi bencana.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kota Pekalongan, Saminta, menjelaskan, masyarakat harus menyadari pentingnya mitigasi kebencanaan mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar untuk keselamatan bersama. Masyarakat juga harus dapat mengambil keputusan yang tepat untuk membangun lingkungan yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana.
“Hal itu bisa dicapai dengan mengenali ancaman bencana yang ada di sekitar, mengenali risiko bencana, mengetahui tempat evakuasi, dan pelatihan menghadapi bencana bersama keluarga dan tetap terapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19,” bebernya saat dikonfirmasi via telepon, Senin (26/4/2021).
Menurut Saminta, latihan kesiapsiagaan bencana sangat penting dilakukan agar masyarakat, khususnya warga yang tinggal di daerah rawan bencana mengetahui dan memahami apa yang harus dilakukan, lalu bergegas mencari tempat yang lebih aman (titik evakuasi). Harapannya, dengan mengetahui ancaman bencana, potensi risiko bencana dapat ditanggulangi.
“Mari bangun budaya sadar bencana sejak dini agar kita semua selalu siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Pasalnya, bencana dapat menyerang siapapun di manapun karena bencana tidak akan memilih tempat atau waktu untuk terjadi,” tandasnya.
Rawan Bencana
Di lain tempat, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, meminta warganya untuk rajin melakukan simulasi evakuasi mandiri. Dengan begitu masyarakat akan semakin tangguh dan cekatan saat menghadapi bencana.
“Harapannya, muncul kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam pada setiap warga negara tentang pentingnya sadar bencana,” tegas Bupati Arif pada acara Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2021, Senin (26/4/2021).
Bupati menambahkan, mitigasi bencana penting dilakukan oleh masyarakat karena Kebumen termasuk salah satu daerah yang rawan bencana. Bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim saat ini harus diwaspadai, seperti badai siklon tropis, hujan lebat yang bisa mendatangkan banjir bandang, serta gelombang udara panas dan kekeringan yang bisa mengakibatkam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Dengan mencermati perkembangan cuaca melalui informasi BMKG merupakan salah satu upaya kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Di Banyumas, peringatan HKB 2021 diwarnai dengan konvoi pelbagai kendaraan milik instansi penanganan bencana. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti, mengatakan konvoi diikuti oleh sedikitnya 40 unit mobil, terdiri dari mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil TNI, dan Polri. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kampanye kesiapsiagaan bencana bagi relawan dan masyarakat.
“Siap untuk selamat, di mana BPBD beserta TNI, Polri, OPD terkait serta relawan untuk selalu mengingatkan pentingnya arti kesiapsiagaan bencana,” katanya.
Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan/Tim Diskominfo Kebumen/Kontributo Banyumas
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng