Kasus Positif Covid-19 Turun Selama PPKM, RSDC Kosong Sebulan

  • 02 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali terus menurun dalam kurun waktu sebulan terakhir selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bahkan saat ini tinggal menyisakan 55 orang pasien.

 

“Yang sangat mempengaruhi saat ini dari program PPKM, PPKM ini udah dilaksanakan tiga tahap. Sehingga dampaknya sudah mulai terlihat karena mulai dari penularan berjalan selama dua minggu. Jika selama dua minggu tidak ada penularan, otomatis jumlah kasus sudah semakin turun,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, Senin (1/3/2021).

 

Lina menuturkan, setahun yang lalu Pemerintah Kabupaten Boyolali mengoperasikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) yang berada di Rusunawa Kemiri, untuk menangani pasien terkonfirmasi Covid-19. Namun, seiring dengan penurunan kasus positif di Kota Susu, bangsal Brotowali II yang berada di rumah sakit tersebut semakin berkurang, dan dalam sebulan terakhir justru kosong.

 

“Bahkan ada satu bangsal yaitu di Brotowali II itu sampai nol persen,” ungkap Lina.

 

Ditambahkan, secara keseluruhan, pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali tinggal menyisakan 55 orang pasien, yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Boyolali maupun di luar Kabupaten Boyolali. Di antaranya, 20 orang di RSUD Pandan Arang, tujuh orang di Rumah Sakit Hidayah. Selain itu, enam orang di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali, dua orang di RS Indriati, tiga orang di RS Umi Barokah, dan sisanya dirawat di rumah sakit luar Boyolali.

 

Hingga saat ini, angka kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Susu tercatat sebanyak 5.478 orang, dengan 55 orang dirawat di rumah sakit, 174 orang menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya, yang sudah selesai isolasi 5.045 orang, dan  meninggal 194 orang. Dengan data tersebut, kondisi di Kabupaten Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 92,3 persen, sedangkan persentase kematian tercatat 3,5 persen.

 

Penulis: Kontributor Boyolali

Editor: WH/DiskominfoJtg

 

Berita Terkait