Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Musim Penghujan, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Bencana
- 03 Nov
- yandip prov jateng
- No Comments

GROBOGAN – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Grobogan meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam, baik bencana banjir, tanah longsor, atau angin puting beliung.
Oleh karena itu, Pemkab Grobogan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan beserta instansi terkait, dan relawan bencana menggelar apel siaga dan gelar pasukan penanganan bencana tahun 2020, di halaman Setda setempat, Senin (2/11/2020).
“Apel siaga ini diselenggarakan dengan tujuan agar ada sinergi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko terjadinya bencana alam. Meski demikian, kita tentunya berharap agar tidak ada bencana yang terjadi di Grobogan,” ujar Pjs Bupati Grobogan, Haerudin.
Ia meminta BPBD untuk lebih sigap dalam penanganan bencana. Upaya monitoring kondisi lapangan perlu terus dilakukan setiap saat. Harapannya, jika terjadi bencana, korban jiwa maupun harta benda dapat diminimalisasi.
”Datangnya bencana alam ini tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk itu, sikap waspada selalu kita lakukan, agar bisa mempercepat upaya penanganan. Tidak lupa, koordinasi dengan instansi terkait lainnya juga perlu dilakukan secara rutin,” kata Haerudin.
Pada kesempatan tersebut, Haerudin juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut berperan serta dalam penanggulangan dan pencegahan bencana.
“Dalam penanggulangan dan pencegahan bencana ini, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Kita butuh dukungan dan peran serta dari seluruh komponen masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih menambahkan, berdasarkan peta geografis, Kabupaten Grobogan memang cukup rentan bencana. Sebab, letaknya berada di daerah cekungan perbukitan atau lembah, yakni, antara perbukitan Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan.
Meski demikian, pihaknya akan berupaya untuk meminimalkan terjadinya bencana alam di wilayahnya.
“Sejauh ini, sudah cukup banyak langkah yang diambil kaitannya dengan penanganan bencana tersebut. Misalnya, pembuatan embung, reboisasi, normalisasi sungai dan perbaikan tanggul,” tuturnya.
Penulis : Ariyati/GemaBersemi
Editor: WH/Diskominfo Jtg