Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga bersiap untuk mengaktifkan kembali Rumah Sakit (RS) darurat di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon. Rumah sakit dengan kapasitas 13 ruang isolasi itu merupakan gedung Puskesmas Kemangkon 2 yang selesai dibangun tahun 2019.

Penjabat Sementara Bupati Purbalingga, Sarwa Pramana, mengungkapkan, pembukaan kembali rumah sakit darurat Gambarsari merupakan pengaktifan kembali rumah sakit tersebut merupakan langkah antisipatif Pemkab Purbalingga terhadap adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya. Terlebih, ruang isolasi di Rumah Sakit Goeteng Tarunadibrata serta di Panti Nugroho dan sejumlah rumah sakit swasta saat ini sudah penuh.

“Kami perkirakan pascalibur panjang pekan depan, jika banyak pemudik datang dari wilayah zona merah seperti Jakarta dan sekitarnya, maka kasus akan naik. Kami akan putuskan segera, begitu kasus Covid naik seiring dengan gencarnya swab (tes usap) di berbagai tempat. Jika hari ini ada laporan penambahan yang signifikan, maka hari ini pula kami akan buka,” kata Sarwa saat menggelar rapat Tim Gugus Covid di pringgitan Pendopo Dipokusumo, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Sarwa, untuk kebutuhan operasional rumah sakit, Pemkab Purbalingga telah menyiapkan alokasi anggaran Tak Terduga (TT) sebesar Rp605 juta. Dinas Kesehatan bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) juga sedang menyusun anggaran khusus, selanjutnya Inspektorat Kabupaten Purbalingga segera melakukan review terhadap usulan tersebut.

Sarwa mengaku, pembukaan rumah sakit darurat ini tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa tetapi harus melalui perhitungan yang tepat, baik dari sisi anggaran maupun ketersediaan tenaga medis.

“Kami juga harus mencadangkan dana TT untuk antisipasi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor yang mulai terjadi di Purbalingga,” tegas Sarwa.

Penulis: Y/Humas Purbalingga
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng