Hidupkan Kembali Seni Budaya, Gelaran Wayang Kulit Disiarkan “Online”

  • 27 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOREJO – Ada yang berbeda dengan pagelaran wayang kulit di Gedung SMA Negeri I Purworejo, Senin malam (24/8/2020). Demi menghadirkan kembali hiburan kepada masyarakat di masa kebiasaan baru, pertunjukan seni dan budaya yang jamak ditonton oleh banyak orang tersebut hanya dihadiri oleh 50 orang, dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube SMAN 1 Purworejo.

Ketua Alumni Paguyuban Muda Ganesha (MG), Dwi Atmaji, mengatakan, pagelaran wayang kulit tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan lustrum SMAN I Purworejo. Selain pertunjukkan wayang, pihaknya juga menggelar kegiatan doa bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan tradisi Ruwat Bumi.

“Sedianya hari ini akan digelar reuni akbar namun karena pandemi Covid-19 sehingga rencana reuni akbar ditunda tahun depan. Dalam pagelaran wayang ini, diterapkan protokol kesehatan, yakni undangan hanya dibatasi 50 orang dan lainnya menyaksikan melalui saluran streaming YouTube. Ini sebagai upaya kita untuk ihtiar dan doa,” Ujar Atmaji

Ketua Paguyuban Karawitan Dalang dan Sinden (Pakardasi) Purworejo, Grahito Ganjar, mengaku optimistis sektor kesenian akan kembali hadir untuk menghibur masyarakat. Para pelaku seni pedalangan memperoleh kesempatan pertama untuk kembali berkarya, di tengah masa transisi kebiasaan baru.

“Selain bermakna spritual, dokumen pertunjukan wayang ini akan kami bahas dengan Gugus Tugas Covid-19, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar kami bisa kembali menggelar pertunjukan wayang sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya.

Bupati Purworejo, Agus Bastian, mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut yang telah menerapkan protokol kesehatan. Menurut Bupati, masa pandemi Covid-19 telah mengurangi aktivitas hiburan masyarakat. Acara tersebut menjadi langkah awal untuk kembali menghidupkan sektor seni dan budaya di Purworejo.

“Yang harus diutamakan di tengah masa pandemi Covid-19 yakni pelaksanaannya harus sesuai protokol kesehatan bagi semua yang terlibat, termasuk penontonnya,” tandas Bupati Agus.

Ditambahkan, pihaknya berharap Purworejo bisa kembali ke zona hijau sehingga semua sektor kembali bergerak normal, termasuk penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.

“Untuk itu, saya sangat berharap semua masyarakat dapat terus menerapkan protokol kesehatan dari pemakaian masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” pinta bupati.

Sebagai informasi, pagelaran wayang kulit tersebut diisi oleh dua dalang dengan dua lakon yang berbeda, yakni Ki Hadi Widodo dengan lakon Ruwat Bumi atau Makukuhan, dan Ki Andreas Novianto Nugroho dengan lakon Sumingkire Pedhut Ngastina. Setiap dalang memainkan lakonnya selama dua jam.

 

Penulis: Ro/Kontributor Purworejo
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait