Tingkatkan Layanan Kesehatan, Brebes Tambah Gedung dan Fasilitas Baru

  • 28 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan membangun dan memperbaiki rumah sakit milik pemerintah daerah. Hal itu tak hanya dalam penanganan virus Corona (Covid-19), tapi sekaligus dalam menyambut Kawasan Industri Brebes (KIB) dan Kawasan Peruntukan Industri Brebes (KPIB),

“Kami bertekad meningkatkan pelayanan kesehatan, seiring berdirinya KIB dan KPIB,” tutur Bupati Brebes Idza Priyanti, saat menyambut kunjungan kerja Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam rangka pengamatan penanganan pandemi Covid-19 dan pelayanan kesehatan di RSUD Brebes, Jumat (24/7/2020).

Idza melaporkan, kondisi RSUD Brebes yang berumur lebih dari 50 tahun, kini menambah gedung dan fasilitas yang baru. Demikian juga dengan RSUD Bumiayu, yang tadinya hanya sebuah puskesmas, kini dibangun lagi dengan meminjam dana dari Bank Jateng.

“Saat ini sedang dibangun Rumah Sakit Ketanggungan senilai Rp58 miliar. Meski demikian, Kabupaten Brebes masih kekurangan dokter spesialis dan fasilitas kesehatan, alat kesehatan, serta sarana prasana pendukung kesehatan lainnya,” tutur Idza.

Bupati meminta kepada Menteri Kesehatan untuk turut membantu memenuhi kebutuhan percepatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Brebes.

Dia juga melaporkan, kalau kasus _stunting_ dan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Brebes tinggi masih tinggi.

Sedangkan untuk kasus Covid-19, Idza menjelaskan, pelayanan rumah sakit di Kabupaten Brebes sudah baik sehingga dapat menurunkan jumlah angka kasus Covid-19 hingga 0,29 persen.

Idza mengatakan, rumah sakit dan masyarakat sangat berperan dalam penurunan penyebaran Covid-19 ini, seperti TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat lainnya.

“Kesuksesan pelayanan, fasilitas dan protokol kesehatan selalu kami usahakan maksimal,” ujar Bupati.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyoroti tingkat kematian ibu dan anak di Brebes yang masih relatif tinggi. Menurutnya, AKI mesti menjadi perhatian semua pihak.

“Perhatian kesehatan kepada para ibu sangat penting. Karena surga ada di bawah telapak kaki ibu. Kalau ibunya terawat, mereka juga yang akan merawat anak supaya tidak menjadi stunting,” ujar Terawan.

Menurutnya, fasilitas kesehatan (faskes) dan layanan kesehatan (yankes) yang dapat diakses oleh masyarakat, berpengaruh terhadap angka kematian ibu dan anak di Brebes.

Menkes berharap, ada peningkatan mengenai dua hal tersebut di Kabupaten Brebes, untuk menjamin terlaksananya program UHC (Universal Health Coverage).
UHC merupakan program yang memastikan masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan finansial.

Menkes juga mengingatkan masih banyaknya penderita TBC. Dia menegaskan agar kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat ditingkatkan. Sebab, ketidakpatuhan pasien minum obat dapat menjadikan mereka yang sebelumnya berstatus SO (sensitif obat), menjadi RO (resisten obat). Untuk memuluskan program tersebut, Menkes menyampaikan, Presiden memberi arahan agar ada prioritas temukan, obati, sampai sembuh (TOSS).

“Kunci UHC ada pada akses mendapatkan layanan kesehatan, dan ketaatan minum obat. TOSS harus diutamakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Menkes berencana melakukan sinergi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) agar ada lokasi khusus di Brebes untuk menangani pasien TBC dan Covid-19 dengan keluhan ringan. Kerja sama lintas sektor tersebut merupakan bentuk penanganan secara lateral pasien TBC dan Covid-19 di Brebes, yang kemungkinan juga akan melibatkan relawan dan dokter spesialis.

“Kalau dulu dokter spesialis diwajibkan untuk tugas di daerah tertentu, sekarang hal tersebut tidak ada lagi, tetapi bisa diganti dengan program pemberdayaan penugasan khusus,” tandasnya.

Penulis : Bambang Sugiarto/Wasdiun
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng

Berita Terkait