NY ERNY TASDI TERIMA PENGHARGAAN GUBERNUR JATENG

  • 27 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Ketua Tim Penggerak PKK Purbalingga Ny Erny Widyawati Tasdi menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah. Erni Tasdi menerima penghargaan sebagai  Terbaik I Pengelola Bina Keluarga Balita tahun 2017 tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV dan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 di alun-alun Purbalingga, Rabu (26/7).

Ny Erny Tasdi dinilai mampu membawa kemajuan dan peningkatan dalam hal pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB). Hal ini ditandai dengan salah satu BKB Mentari Desa Bajong, Kecamatan Bukateja sebagai juara I tingkat Jateng pada tahun 2017 ini. Ny Erny Tasdi berhasil menyisihkan ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta Ny Endang Hadi Rudiyatmo yang menempati posisi Terbaik II dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pekalongan Ny Ir Hj Arini Harimurti Antono yang menempati posisi Terbaik III.

Selain kepada BKB Mentari Desa Bajong dan Ny Erni Tasdi, penghargaan juga diraih oleh beberapa warga Purbalingga. Penerima penghargaan tersebut yakni Nurul Kholisoh sebagai teladan I Sub pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa, Rahmawati Septianasari Juara III Bidan Praktik Mandiri, Nur Cahya Dewi Terbaik I pemilihan kader kelompok BKB, UPPKS Ciptoraharjo juara Terbaik II Lomba Pengelola Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), dan Kepala Dinsos Dalduk KB PP PA Purbalingga sebagai Terbaik II pemilihan Pelaksana Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Program KKKBPK.

Sementara itu Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Drs Agus Sukiswo, AK, MM mengatakan, peringatan Harganas diharapkan mampu mewujudkan empat pendekatan ketahanan keluarga dengan harapan keluarga-keluarga akan menjadi semakin dekat dan dapat mempererat tali silahturahmi satu sama lain. Pendekatan itu, jelas Agus Sukiswo, yakni Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berdaya, serta Keluarga Peduli dan Berbagi.

Keluarga berkumpul, kata Agus Sukiswo, dilakukan dengan meluangkan waktu tanpa gangguan televisi, atau alat eletronik lainnya. Berkumpul dengan keluarga dapat dilakukan pada momen-momen seperti Hari Keluarga Nasional, hari raya, atau akhir pekan. Keluarga Berinteraksi, semua anggota keluarga meluangkan waktu berkumpul untuk bercengkrama dan bertukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas. Interaksi tidak hanya dilakukan dengan atau antaranggota keluarga inti tetapi juga dengan atau antaranggota keluarga besar, sanak saudara, serta tetangga.

Keluarga yang berdaya akan dapat mengandalkan segala potensi yang ada dalam dirinya, baik berupa keterampilan, olah pikir, maupun pengetahuan, sehingga dapat melakukan pengasuhan anak yang lebih baik, melaksanakan delapan Fungsi Keluarga, meningkatkan pendapatan keluarga, serta mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan hidup. “Sedang keluarga peduli dan berbagi yakni keluarga harus memiliki kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain,” kata Agus Sukiswo.

Suara Anak Jawa Tengah

            Dalam kesempatan itu juga dibacakan suara anak yang disampaikan oleh Forum Anak Jawa Tengah. Suara anak itu dirumuskan pada konferensi Forum Anak Jateng tanggal 10-12 Juli 2017 di Purbalingga. Ada tujuh butir suara anak yakni mengharap pemerintah bersama masyarakat bergandeng tangan untuk mewujudkan gerakan bersama melindungi anak dengan gerakan cerdas dari media sosial dan cerdeas menggunakan media sosial. Memohon kepada pemerintah untuk memfasilitasi forum anak guna meningkatkan kapasitas serta peran sebagai pelopor dan pelapor dalam perlindungan anak melalui cerdas bermedia sosial. Mendukung pemerintah dalam program ketahanan keluarga sebagai upaya pencegahan pola asuh yang tidak sesuai dengan mendampingi anak dalam mengakses media sosial. Kemudian mengajak forum anak dan masyarakat untuk aktif dalam mensosialisasikan internet secara sehat. Pemerintah, masyarakat dan forum anak bergandeng tangan memfasilitasi dan dan menyediakan fasilitas publik ramah anak dengan menghadirkan kembali kesenian dan permainan tradisional anak, dan  mengurangi penggunaan gadget dan menggunakan waktu secara bertanggungjawab. Selanjutnya mendorong pemerintah dalam hal kebijakan dan program terkait pengawasan informasi yang layak anak, serta mengoptimalkan layanan kepada anak berkebutuhan khusus tanpa diskrimniasi khususnya dalam mengakses informasi yang layak anak. (PI-1/PI-3/PI-4)

 

Berita Terkait