Bansos Dampak Corona Di Wonosobo Capai Rp300 Miliar

  • 19 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Enam Jenis program bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Wonosobo telah berjalan sesuai target waktu yang ditetapkan. Program tersebut masih akan berjalan hingga bulan Desember 2020, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp300 miliar.

Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Retno Eko Safariati menyebut anggaran ratusan miliar tersebut bakal disalurkan kepada warga terdampak Covid-19 dalam bentuk uang tunai, maupun bahan pangan pokok. Dari program bansos Jaring Pengaman Sosial Kabupaten Wonsobo saja, alokasi anggaran disebutnya mencapai lebih dari Rp11,5 miliar.

“Terakhir yang hari ini mulai dibagikan untuk warga masyarakat adalah Jaring Pengaman Sosial Kabupaten dengan target penerima manfaat mencapai 18.848 KK (Kepala Keluarga). Per KK menerima Rp204 ribu tiap bulan dalam bentuk sembako, dan akan diterimakan selama tiga bulan, atau total senilai Rp612 ribu,” tutur Retno ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/6/2020).

Lima program lainnya yang sedang berjalan, menurut Retno, adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), baik reguler, maupun perluasan, kemudian Program Keluarga Harapan (PKH), reguler dan perluasan, Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos RI, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), dan JPS Provinsi Jawa Tengah.

Alokasi anggaran Program BPNT reguler dan perluasan berupa sembako, menurut Retno, menjadi yang terbesar dari kelima program tersebut, yakni mencapai lebih dari Rp157 miliar.

“BPNT reguler saja dialokasikan untuk 76.525 Keluarga Penerima Manfaat, kemudian ditambah dengan BPNT perluasan untuk warga terdampak pandemi Covid-19 sebanyak 10.706 KPM, sehingga total mencapai 87.231 KPM dengan penerimaan masing-masing senilai Rp200 ribu per bulan, selama 9 bulan,” rincinya.

Sementara untuk program keluarga Harapan (PKH), penerimaan dalam bentuk uang melalui rekening kepada setiap KPM, diakui Retno, sangat variatif karena masing-masing disesuaikan komponen, seperti untuk ibu hamil sebesar Rp250 ribu per bulan, anak usia 0-6 tahun Rp250 ribu per bulan, dan siswa SD sebesar Rp75 ribu per bulan. Kemudian, SMP Rp125 ribu per bulan, dan SMA Rp166 ribu per bulan. Selain itu, ada juga bantuan PKH untuk golongan disabilitas, dan lanjut usia (lansia) sebesar Rp200 ribu per bulannya.

“Tahap pertama PKH Tahun 2020 ini telah teralokasikan sebanyak Rp29,3 miliar lebih untuk 45.609 KPM kategori Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM),” ungkap Retno.

Selain itu, lanjut Retno, ada BST Kemensos RI bagi 27.673 KPM sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan mulai April hingga Juni 2020. Anggaran yang telah didistribusikan melalui Kantor Pos dan sejumlah Bank milik Negara untuk program tersebut mencapai lebih dari Rp49,8 miliar.

“BST Kemensos RI bersumber dari APBN diberikan kepada keluarga miskin terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), dan non DTKS yang tidak menerima PKH Reguler, maupun PKH Perluasan, atau bantuan sembako reguler dan perluasan,” terangnya.

Sementara, untuk BLT Dana desa, KPM yang menjadi sasaran disebut Retno mencapai 27.431 keluarga, dengan alokasi per KPM sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan, mulai Mei hingga Juli 2020. Total anggaran yang dialokasikan melalui BLT DD, mencapai lebih dari Rp49,3 miliar.

Terakhir, program bantuan yang dialokasikan selama masa pandemi Covid-19 adalah JPS Provinsi Jawa Tengah yang menyasar 35.838 KPM, dengan penerimaan masing-masing senilai Rp200 ribu dalam bentuk bahan pokok dan didistribusikan melalui BUMDes, jaringan toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), dan kerjasama PT Pos Indonesia.

“Untuk JPS Provinsi Jawa Tengah, yang telah didistribusikan mencapai lebih dari Rp4,4 miliar kepada 22.146 KPM se-Kabupaten Wonosobo,” pungkasnya.

Penulis: Danang Hari Purnomo/Diskominfo Wonosobo
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait