Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Desa Kemiri Barat, Kampung Tangguh Nusantara Candi
- 17 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, menjadi Kampung Tangguh Nusantara Candi yang diharapkan mampu meminimalisasi dan menangkal penyebaran virus corona atau Covid -19.
“Kampung Tangguh Nusantara Candi ini merupakan itikad bersama untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekitar,” kata Kapolres Batang Abdul Waras saat meninjau kampung tersebut, Selasa (16/6/2020).
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan _new normal_.
“Mari bersama-sama mencegah virus corona dengan saling peduli dan memiliki semangat gotong-royong, tidak lupa mengedepankan protokol kesehatan untuk menuju new normal, serta meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi corona,” ajaknya.
Abdul Waras berharap masyarakat Desa Kemiri Barat benar-benar menjaga kampungnya secara rutin dengan melakukan pantauan, saling jaga, menerapkan protokol kesehatan, dan mendata warga yang keluar masuk desanya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Desa Kemiri Barat yang bersedia ditunjuk sebagai kampung tangguh nusantara candi. Terlebih desa ini masuk kategori yang memiliki banyak prestasi di Kabupaten Batang,” ucapnya.
Abdul menambahkan, peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran virus corona, karena tanpa hal tersebut upaya maksimal pemerintah akan sia-sia.
Wakil Bupati Batang, Suyono mendukung gagasan Polres Batang yang menggelar lomba desa tangguh nusantara candi. Dia menyebut, warga Kemiri Barat memiliki kekompakan yang luar biasa, masyarakatnya rukun, agamis dengan adanya pondok pesantren (ponpes). Bahkan, dalam beberapa kali pemilihan kepala desa, tidak didapati _money politic_ (suap).
“Kekompakan ini perlu dicontoh oleh desa lainnya, karena warga telah sadar akan pentingnya kemajuan desa,” beber Suyono.
Dirinya mengungkapkan, saat ini pemda mulai menerapkan new normal (tatanan hidup baru), yang perlu disosialisasikan terus kepada warga karena masih banyak yang belum memahami makna new normal.
“New normal bukan berarti virus corona sudah hilang, melainkan masyarakat dituntut untuk lebih waspada serta meningkatkan pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan,” jelas Suyono.
Dia menambahkan, dalam new normal, masyarakat boleh beraktivitas seperti biasa, namun kewaspadaan untuk pencegahan Covid-19 tetap menjadi prioritas. Kalau pun masyarakat terus berdiam diri di rumah, perekonomian rentan terpuruk.
“Kami berpesan kepada warga Kemiri Barat jangan sampai program ini gagal. Sehingga perlu dikoordinasikan dengan seluruh elemen masyarakat untuk menggerakan sendi-sendi, supaya warga sepenuhnya sadar akan pencananganan ini,” tandasnya.
Penulis : Mc Batang Jateng/Heri
Editor : dnk/Diskominfo Jateng