PURWOREJO – Pemerintah Kabupaten Purworejo masih temukan hati sapi bercacing, saat melakukan pengawasan bahan pangan asal hewan. Langkah pembinaan pun dilakukan dengan terjun langsung ke 20 pasar di Kabupaten Purworejo serta RPH (rumah pemotongan hewan), menjelang Lebaran ini.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Purworejo Wasit Diono mengungkapkan, hati sapi yang ditemukan terinfeksi cacing pita di Pasar Suronegaran kurang lebih 2,6 kilogram dan di Pasar Baledono 1,5 kilogram.
“Hasil temuan itu langsung kita sita untuk dimusnahkan, karena berbahaya apabila dikonsumsi manusia,” ujarnya, Selasa (19/5/2020).
Wasit mengatakan, kegiatan pembinaan bertujuan melindungi masyarakat konsumen.
“Agar bahan pangan asal hewan yang beredar di pasaran memenuhi aspek aman, sehat, utuh dan halal,” tuturnya.
Lebih lanjut Wasit menambahkan, pengawasan di RPH dilakukan pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, saat dimulainya proses pemotongan. Selain itu, daging dari luar kota yang perlu diperiksa ulang di RPH Baledono juga datang pada sekitar jam tersebut.
“Penyembelihan sapi harus dilakukan di RPH, untuk memastikan sapi yang dipotong bukan sapi betina produktif,” katanya.
Menurut data DPPKP, daging sapi yang beredar di pasar Purworejo berasal dari beberapa rumah potong hewan. Di antaranya, dari RPH Baledono yang menyembelih tiga ekor dengan berat daging sekitar 850 kilogram, RPH Kutoarjo satu ekor berbobot sekitar 350 kilogram. Selain itu, pemotongan mandiri di Bener sebanyak dua ekor dengan berat daging sekitar 450 kilogram.
Ada juga pasokan daging sapi dari Boyolali 71 kilogram, serta daging dari Magelang 1.080 kilogram. Sedangkan estimasi daging ayam di Pasar Suronegaran sebanyak empat ton, Pasar Kutoarjo tiga ton, Pasar Baledono, dan Pasar Grabag masing-masing setengah ton.
Penulis :Ro, Kontributor Purworejo
Editor : Rk, Diskominfo Jateng
