Tanam Singkong, Solusi Jaga Ketahanan Pangan 

  • 14 May
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Singkong bukan berarti makanan ndesa yang tidak bergizi. Justru singkong kaya karbohidrat dan mudah dibudidayakan. Bahkan bisa diolah menjadi berbagai makanan.
Hal itu mengemuka saat istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, melakukan siaran langsung lewat akun instagram @atikoh.s, bersama CEO PT Marimas Putra Kencana Harjanto Halim, Kamis (14/5/2020) sore. Tema yang diangkat kali itu Gotong Royong untuk Memperkuat Ketahanan Pangan.
Atikoh mengatakan di masa seperti sekarang, saat pandemi Covid-19, masyarakat dituntut untuk tetap bisa bertahan. Termasuk dalam ketahanan pangan. Budidaya singkong yang mudah didapat dan ditanam, bisa jadi solusi.
“Singkong bisa digencarkan lagi agar ketahanan pangan tetap terjaga. Mungkin bisa mulai dari Jawa Tengah dulu,” ucapnya.
Diakui, singkong mengandung karbohidrat yang cukup bila dikonsumsi. Dalam pengolahannya, singkong bisa diolah beraneka makanan, dan dapat dicampur dengan berbagai menu lain. Sehingga tidak kalah dengan beras.
“Konsumsi singkong juga bisa dengan lauk-pauk, seperti saat mengonsumsi beras. Bisa dengan ikan, sayuran dan lainnya. Jadi tidak bosan,” imbuh Atikoh.
Pihaknya memang gencar melakukan sosialisasi agar singkong bisa menjadi pengganti beras. Misalnya melalui kegiatan bersama kader PKK, dengan mengadakan kegiatan mengolah bahan makanan nonberas, termasuk singkong.
“Indonesia memang kaya keragaman bahan pokok. Kita mesti pelan-pelan tidak ketergantungan dengan beras,” ujarnya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah.
Sementara itu, Harjanto Halim melalui akunnya berbincang panjang lebar dengan Atikoh. Termasuk ketertarikannya dengan singkong. Bahkan Halim telah membagikan bibit singkong kepada warga yang serius ingin menanam singkong.
“Singkong itu cadangan karbohidratnya bagus. Selama 5-6 bulan bisa jadi cadangan makanan. Setidaknya beri rasa tentram. Daunnya juga bisa dimanfaatkan. Batangnya bisa ditanam lagi,” kata Halim.
Ditambahkan, umbi singkong tidak hanya diolahndengan direbus, dibakar, atau digoreng. Singkong bisa diolah menjadi tape, getuk, dan makanan lain yang nilai jualnya lebih tinggi. Saat ini pun sudah ada tepung mokaf dan beras analog dari singkong. Jadi, bisa dimasak menggunakan rice cooker layaknya memasak beras.
Dia yang telah menggeluti cocok tanam singkong menuturkan, untuk menanam singkong pastikan mengolah tanah lebih dulu agar gembur. Kemudian dicampur pupuk kandang.
“Saya nanam Sabtu. Ini trubus sekarang. Secara sosial menanam singkong menepis kekurangan pangan,” ujar Halim.
Lantas hama apa yang patut diwaspadai saat menanam singkong? Halim menyampaikan, menanam singkong itu gampang. Jarang yang terkena hama.
“Yang penting tanah gembur, dan saat menanam tidak terbalik, ” terangnya.
Sebelum mengakhiri percakapan, Halim berpesan di tengah pandemi sekarang, hendaknya masyarakat tetap positif.
“Ternyata bisa berkebun. Bisa jadi usaha. Daripada di masa normal, di masa ini bisa lihat situasi yakni dengan berkebun. Tetap positif,” pungkas Halim. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait