Manfaatkan WA untuk ‘Ngisi Bareng’ Sensus Penduduk

  • 19 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Batang menghentikan sementara program “Ngisi Bareng” dalam pelaksanaan Sensus Penduduk Online. Pelayanan konsultasi mengenai pengisian Sensus Penduduk secara online dialihkan melalui media sosial perpesanan WA, dan memaksimalkan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khusus bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran pendemi Covid-19 di Kabupaten Batang.

“Kami tidak perlu mendampingi, ASN bisa mengisi sendiri kalau ada pertanyaan bisa lewat WhatsApp. Dan tentu itu akan berpengaruh pada respon rate, karena harusnya kami bisa bertemu dengan ratusan bahkan ribuan pelajar, sekarang tidak bisa lagi, dengan munculnya wabah Covid-19,” ujar Kepala BPS Batang, Tina Wahyufitri, pada acara sosialisasi pencegahan Covid-19 di kantornya, Selasa (17/3/2020).

Upaya tersebut menjadi bagian dari langkah penundaan seluruh kegiatan yang bersifat pengumpulan massa, serta wujud implementasi dari imbauan Pemerintah untuk menghindari kerumunan.

“Mudah-mudahan saat Sensus Penduduk Wawancara wabah ini sudah berakhir,” harapnya.

Selain menghentikan sementara layanan ‘Ngisi Bareng’ Sensus Penduduk Online, BPS Batang juga menerapkan pola kerja dari rumah bagi pegawainya selama dua pekan. Untuk menjaga ketercapaian target kinerja, seluruh pegawai BPS wajib melaporkan hasil kerjanya kepada pimpinan masing-masing menggunakan aplikasi perpesanan whatsapp.

Tina mengutarakan, meskipun bekerja dari rumah, namun ada beberapa pegawai yang tetap diharuskan bekerja di kantor karena ada jenis-jenis pekerjaan yang menuntut mereka bekerja menggunakan server, seperti misalnya petugas entri data. Kebijakan itu juga berlaku bagi karyawan yang bekerja dengan mengandalkan pertukaran pendapat dalam ranah kajian ilmiah, semisal menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dari rumah, antara lain menyusun ringkasan eksekutif, memeriksa dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi. Sedangkan segala kegiatan yang berkaitan dengan lapangan semuanya dihentikan untuk sementara waktu,” terang Tina

Ditambahkan, data merupakan kebutuhan nasional sehingga penyediaan dan pengelolaan data membutuhkan komitmen kuat dari seluruh karyawan BPS. Terlebih BPS memiliki nilai inti profesional, integritas dan amanah.

“Teman-teman harus bisa kooperatif dan kita tetap bisa produktif seperti biasa, walaupun bekerja dari rumah,” tegas Tina.

Tina meneruskan, terkait Cocid-19, pihaknya secara khusus menyelenggarakan sosialisasi dari Petugas Promkes. Tina mengharapkan para pegawai BPS dapat menyikapi secara bijak dan positif terhadap Covid-19. Semisal, menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum masuk kantor atau mengenakan masker saat sakit.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Batang III, Wiwit Widayati menuturkan, para pegawai BPS Batang harus memahami penularan Covid-19, karena mayoritas tugas mereka adalah berada di lapangan. Mereka harus mampu melindungi diri, agar tidak mudah terpapar Covid-19.

“Penularannya bisa melalui percikan air liur saat bersin dan batuk atau melalui benda yang terpercik lendir dari orang terindikasi Covid-19, lalu ada warga yang menyentuhnya, namun tidak segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan antiseptik,” jelasnya.

Lebih lanjut Wiwit menerangkan, sebenarnya angka mortalitasnya untuk Covid-19 tidak begitu tinggi, tergantung dari sistem imunitas dalam tubuh individu.

“Hasil analisis data tentang Covid-19 hanya memiliki angka kematian sekitar 2%-3% jauh lebih rendah dari wabah lain, seperti SARS 9,6%, MERS 34% dan Swine Flu 0,02%. Jadi masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada,” tegasnya.

Penulis: Hr/Kontributor Batang Jateng
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait