1156 Siswa SMP di Purbalingga Dapat Bantuan Dana PIP

  • 06 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga mulai menyalurkan bantuan dana berupa tabungan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kepala Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Setiyadi menyampaikan, pada tahun 2020 terdapat alokasi bagi 1156 siswa SMP di Purbalingga.

“Untuk tahap XVIII, SMP di Purbalingga yang mendapat alokasi dana PIP sebanyak 1156 penerima,” kata Setiyadi, Kamis (5/3) dalam acara Penyerahan Buku Tabungan PIP oleh Bupati Purbalingga di Balai Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan.

PIP merupakan pemberian bantuan tunai pendidikan dari pemerintah pusat kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin serta memiliki Kartu Keluarga Sejahtera, termasuk juga peserta Program Keluarga Harapan (PKH). PIP diprioritaskan bagi anak usia sekolah yang termasuk yatim piatu, penyandang disabilitas, serta korban bencana/musibah. PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah agar tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah.

“Besaran bantuan yang diberikan, untuk kelas VII sebesar Rp 375.000 dan kelas VIII – IX sebesar Rp 750.000 per siswa per tahun,” katanya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan kebijakan pemerintah pusat saat ini banyak berfokus pada upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya melalui sektor pendidikan. Karena maju mundurnya suatu bangsa, sangat ditentukan oleh SDM-nya.

“Masyarakat harus bersyukur. Saat ini terdapat banyak bantuan pendidikan, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Seperti Program Purbalingga Pintar yang diserahkan ini, merupakan bantuan dari pemerintah Pusat,” jelasya.

Fasilitas pendidikan juga telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salah satunya sekolah gratis untuk SMA/SMK negeri. Sedangkan program biaya pendidikan untuk Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUSTS) milik Pemkab Purbalingga diimplementasikan supaya anak putus sekolah bisa kembali bersekolah.

“Semoga bantuan ini bermanfaat baik bagi pelajar maupun orang tua wali murid,” harap bupati.

Melalui bantuan yang diterima diharapkan semakin memotivasi siswa untuk giat belajar. Dan kepada orang tua wali murid, bupati berpesan agar jangan pernah lelah untuk terus mengantarkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Putus sekolah tidak mesti karena faktor ekonomi, tetapi juga ketidakpedulian orang tua terhadap pendidikan anak,” ungkapnya.

Penulis: Gn/Humas
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait