Tingkatkan Mutu Pelayanan Publik, Pemkab Pekalongan Tukar Ilmu

  • 18 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

KAJEN – Ada banyak kesamaan yang dimiliki oleh Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Situbondo di Jawa Timur. Kedua kabupaten tersebut terletak di pesisir pantai utara Pulau Jawa dan di jalur transportasi darat Jawa-Bali. Selain itu, keduanya juga memiliki banyak pondok pesantren yang berimbas pada kultur masyarakatnya yang religius, serta budaya panutan/patronase.

Namun, Situbondo selangkah lebih maju daripada Pekalongan dengan adanya Intelligence Room, sebuah ruangan khusus yang dilengkapi fasilitas berteknologi canggih untuk memantau penyelenggaraan pelayanan publik. Hal inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Pekalongan memillih Situbondo sebagai lokasi ngangsu kawruh.

“Lebih spesifik tujuan kami melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Situbondo ini adalah ingin belajar tentang Intelligence Room yang saya kira sudah bagus,” ujar Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, saat memimpin langsung kunjungan kerja ke Pemkab Situbondo Provinsi Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).

Asip menilai keberadaan Intelligence Room tersebut dapat menjadi sarana untuk memantau sejauh mana pelayanan publik dilaksanakan oleh pemerintah sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Bupati Asip berharap jajarannya, dapat melakukan pembelajaran secara menyeluruh.

“Secara khusus Dinas Kominfo akan kami minta untuk belajar kesini, karena intelligence room di Pemkab Situbondo ini cukup komprehensif, lengkap dan datanya cukup update serta kontensnya sudah luas menjangkau berbagai hal yang penting. Seperti diperlihatkan bagaimana potensi PAD sangat penting untuk mendeteksi sejauhmana ketaatan wajib pajak restoran untuk membayar retribusi makanan,” papar Bupati Asip di depan Bupati Situbondo dan jajarannya.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, menerangkan bahwa pemantauan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik melalui Intelligence Room dilakukan dengan menggunakan CCTV yang tersebar di wilayahnya dan terhubung dengan aplikasi Tracking Information System. Selain itu Intelligence Room juga memiliki fungsi lainnya, antara lain sebagai sarana analisis pengambilan keputusan, visualisasi demografi daerah, monitoring dan evaluasi kinerja pemerintahan, video conference, pusat pengaduan masyarakat dan pusat penyusunan strategi (war room).
Bupati Dadang menjelaskan, Intelligence Room menjadi bagian dari perubahan manajemen birokrasi dan pelayanan publik dari manual menjadi digital yang bertujuan pelayanan bagi masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.

“Utamanya terkait pelayanan di perizinan, jika sebelumnya perizinan butuh waktu tiga hari kini hanya perlu waktu satu jam saja. Dengan adanya Intelligence Room ini, sekarang sudah tidak ada lagi batas-batas dan hambatan dalam mendapatkan informasi maupun dalam mengevaluasi kinerja dari masing-masing OPD dan sehingga transparansi benar-benar terjaga,” terang Bupati Dadang.

Studi tiru Pemkab Pekalongan ke Situbondo tersebut menyusul kegiatan serupa yang dilaksanakan sebelumnya di Banyuwangi. Wilayah yang terkenal sebagai The Sunrise of Java itu dinilai sukses menyelenggarakan pelayanan publik berbasis teknologi tanpa meninggalkan kearifan lokal. Contohnya, semua desa di Banyuwangi sudah menggunakan sambungan fiber optic yang dapat mendukung peningkatan pelayanan sampai tingkat desa.

Banyuwangi juga menjadi wilayah pertama di Indonesia yang memiliki Pasar Pelayanan Publik, sebuah unit pelayanan publik pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan pasar tradisional sehingga warga bisa mengurus dokumen sembari berbelanja.

“Untuk Pasar Pelayanan Publik juga mampu membantu masyarakat dalam pengurusan dokumen secara cepat, dan tanpa birokrasi berbelit, seperti paspor dan sebagainya,” beber Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, saat menerima Bupati Pekalongan bersama rombongan, Kamis pekan lalu.

Selain menimba pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai salah satu produsen batik di tanah air, Pemkab Pekalongan juga berencana mengembangkan kerja sama di bidang perbatikan. Wujudnya berupa pelatihan tentang teknik membatik kepada para pengrajin di wilayah Situbondo dan Banyuwangi serta penyediaan pasokan bahan baku batik. Keunggulan batik Pekalongan yang kaya warna, bermotif flora dan fauna, serta karakter yang dinamis membuat batik Pekalongan bukan saja menjadi produk bernilai ekonomi melainkan juga sebuah karya seni.

Penulis: Didik/Dinkominfo Kab. Pekalongan
Editor: Tn/Diskominfo Prov. Jateng

Berita Terkait