Atasi Tikus Bandel, Petani Klaten Gropyokan

  • 27 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Klaten – Memasuki musim tanam awal tahun 2020, hama tikus mulai merusak tanaman padi petani Klaten. Mengatasi binatang pengerat yang suka memakan batang-batang padi ini, petani Klaten yang terletak di  Desa Barepan, Kecamatan Cawas memilih gotong-royong “gropyokan” memburu dan membasmi tikus itu sampai ke sarang-sarangnya (Jumat, 24/01/20).

Puluhan petani menggunakan senjata bambu, sabit, tangkai buah kelapa, sapu dan cangkul berusaha mengejar hama tikus berlari.  Sarang  tikus yang menganga di tanggul sawah dicangkul. Sebagian lubang tikus itu dilakukan pengasapan. Teman yang lain bersiap jika tikus itu keluar.  Begitu tikus keluar, petani ramai-ramai mengejarnya dan memukul dengan alat yang telah siaga ditangan. Dibantu petugas TNI, puluhan tikus – tikus itu berhasil dibunuh para petani.

Kepala Desa Barepan, Irmawan Andriyanto mengatakan gropyokan hama tikus menggunakan dua metode, yakni pengasapan serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Kalau ditemukan lubang tikus langsung dilakukan pengasapan.

Gropyokan ini harus dilakukan rutin dan berulang kali agar hama tikus ini bisa berkurang,” kata Irmawan Andriyanto di sela-sela gropyokan tikus, Jumat (24/1/2020) pagi.

Lebih lanjut dikatakan, gropyokan hama tikus ini adalah salah satu langkah untuk mengatasi serangan hama tikus pada tanaman padi. Gropyokan tikus ini tidak lain untuk pengendalian hama tikus yang akan mengancam tanaman padi yang telah berumur sekitar satu bulan terakhir.

Dengan peralatan seadanya, pentungan dan sabit, warga  kemudian langsung memukul tikus-tikus yang keluar sesaat dari lubang persembunyiannya yang diasapi.

Salah satu petani, Ngatiman mengatakan kedepannya gropyokan tikus akan terus dilakukan oleh petani dan masyarakat. Sebab dengan cara seperti ini dianggap lebih efektif memusnahkan tikus dalam jumlah banyak.

Gropyokan ini akan terus dilakukan, karena ini yang kita pandang langkah paling efektif saat ini.  Lumayan banyak tadi tikus yang bisa dibunuh” jelasnya.

Penulis Joko Priyono, Dinas Kominfo Klaten.

Berita Terkait