Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Disabilitas Mental Bisa Sembuh
- 29 Oct
- ikp
- No Comments

GROBOGAN – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk peduli dengan sesama, termasuk bersama penyandang disabilitas mental. Sebab banyak penyandang disabilitas mental yang bisa sembuh setelah menjalani pengobatan, terapi, dan mendapatkan kepercayaan dari lingkungannya.
“Perlu kita gelorakan bahwa tidak semua penyandang disabilitas mental ini tidak sembuh. Banyak dari mereka yang sembuh tetapi memang daya tangkap emosionalnya berbeda dari saat ia masih sehat. Mereka memiliki emosi yang tinggi menghapus traumatik yang sangat mempengaruhi,” kata Wagub saat mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental “Sono Rumekso” Grobogan, Selasa (29/10/2019).
Pada kesempatan itu dia menyempatkan diri berdialog dan memberikan semangat kepada 88 orang penyandang disabilitas mental di panti tersebut. Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini juga bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan teman-teman dari penyandang disabilitas. Di mana penyandang disabilitas justru lebih bisa memanfaatkan elektronik untuk hal positif.
“Setiap manusia memiliki anugerah masing-masing. Tidak semua yang sehat itu bermanfaat. Yang memiliki manfaat adalah kebersamaan. Satu dengan lainnya harus saling melengkapi. Itulah fungsinya kita sebagai manusia yang sosial. Beberapa kali saya diingatkan oleh teman-teman disabilitas. Mereka lebih memanfaatkan elektronik dibandingkan kita karena menggunakan sosmed untuk media pembelajaran,” tuturnya.
Wagub juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas rumah pelayanan sosial disabilitas mental karena telah melatih para penyandang disabilitas mental untuk melupakan masa lalunya. Menurutnya, melayani para penyandang disabilitas mental merupakan bukti pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Saya yakin di luar sana masih banyak para penyandang disabilitas mental. Kita harus mulai memahami dan menyadari bahwa merek juga bisa sembuh. Kita hanya butuh memberikan semangat dan dukungan,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental “Sono Rumekso”, Sugeng Supriyatno, mengatakan total penghuni rumah pelayanan sosial disabilitas mental saat ini adalah 88 orang. Jumlah tersebut melebihi kapasitas yang hanya 85 orang. Sementara jumlah petugas hanya sekitar sembilan orang.
“Ada yang bilang sakit mental itu selamanya, padahal tidak. Kuncinya tidak boleh ada tekanan. Terapi kami adalah memberikan penugasan dan aktivitas agar mereka lupa masa lalunya. Kalau menyuruh sifatnya ajakan,” ungkapnya. (Humas Jateng)