Cara Elegan Perangi Korupsi

  • 01 Oct
  • ikp
  • No Comments

KARANGANYAR– Aksi demonstrasi dengan beramai-ramai turun ke jalan sambil berteriak-teriak, tak menarik minat Exki Eva Pratiwi (20). Dia memiliki cara elegan untuk mengekspresikan kejengahannya terhadap korupsi.

Berjudul “Muridmu Koruptor”, Exki merangkai sajak-sajak indah bermakna, wujud dari keprihatinannya terhadap maraknya korupsi di bumi pertiwi ini dalam sebuah puisi. Lihat saja cuplikan curahan hatinya ini yang begitu menyentuh nurani.

 

“Wahai sang guru

Mengapa muridmu gemar mempermalukan dirimu?

Kemana mana mereka bersolek bak dirimu.

Kemana mana mereka bercakap seperti logatmu

Kemana mana mereka jumawa mengaku alim sepertimu

Munafik!

 

Banyak muridmu Koruptor ahli

 

Mataku sayu mencari asa

Tulangku ngilu menggenggam waktu

Masih adakah harap bap Bangsaku?”

 

Mengaku mendapat inspirasi dari kasus korupsi Gayus Tambunan, mahasiswa jurusan manajemen informasi dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Harapan Bangsa Surakarta ini menuturkan, puisinya bercerita tentang  aduan kepada para guru, muridnya yang telah dididik sepenuh hati ternyata menjadi seorang koruptor.

Jatuh hati pada sastra puisi sejak taman kanak-kanak dan gemar menulis buku harian saat Sekolah Dasar, gadis berkerudung ini kaget ketika curahan hatinya ternyata menyentuh para juri, dan terpilih  menjadi Juara 1 Lomba Cipta Puisi Antikorupsi dalam rangka Roadshow Bus KPK “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin pun memberikan ucapan selamat dan hadiah kepada Exki dan para pemenang karya puisi, video dan grafis yang begitu kreatif mengekspresikan perlawanannya terhadap korupsi. Kegiatan itu dalam rangkaian Roadshow Bus KPK “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” Kabupaten Karanganyar Tahun 2019, di Pendapa Rumah Bupati Karanganyar, Selasa (1/10/2019)

Dalam sambutannya, Wagub menyampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memerangi korupsi. Salah satunya berkomitmen melaporkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) mulai dari pimpinan sampai ke eselon 4. Bahkan 100% DPRD Provinsi Jawa Tengah melaporkan LHKPN.

“100% DPRD Provinsi Jawa Tengah melaporkan LHKPN,  Hal ini sebagai bentuk komitmen menolak korupsi,” ujar pria yang disapa Gus Yasin.

Selain itu Provinsi Jawa Tengah pun memiliki regulasi untuk pembelajaran anti korupsi yang telah diterapkan di sekolah-sekolah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Agus Rahardjo memyampaikan, pencegahan lebih baik daripada penindakan. Roadshow bus KPK merupakan bentuk sosialisasi pencegahan korupsi kepada masyarakat agar lebih melek tentang korupsi. Ia pun  berharap dengan pencegahan dan monitoring, pemerintah lebih banyak melakukan perbaikan-perbaikan. (Ic/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait