Kopi Darat, Penggiat Medos Diajak Sebarkan Virus Kebaikan 

  • 24 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

KLATEN – Sebanyak 150 komunitas penggiat media sosial di Klaten melakukan jumpa darat, di Cafe Sawah, Desa Jomboran, Klaten Tengah, Senin (23/9/2019) malam. Digawangi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klaten, relawan medsos itu diajak menyebarkan virus-virus kebaikan.
Penggiat medsos seperti dari Informasi Seputar Klaten (ISK), Informasi Cegatan Klaten (ICK), Ikatan Sedulur Klaten (ISK), Kabar Klaten sampai komunitas medsos tiap kecamatan membaur menjadi satu. Beralas tikar, ditemani kudapan pisang rebus dan singkong goreng, acara sarasehan terasa hangat. Banyak hal yang menjadi curhatan mereka, salah satunya, berharap ada kolaborasi dengan pemerintah, khususnya melayani aduan yang masuk.
Admin ISK Riyanto Ika Jaya mengungkapkan, sebagai admin dia kerap di-bully warganet, sama seperti admin lain. Namun, dia tak berkutik saat menerima aduan dan tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan karen bukan ranahnya.
“Misalnya ditanyakan tentang ketersediaan blangko KTP.  Kalau kerja sama ini baik, tanggapan SKPD terkait itu ada, tentu masyarakat akan lebih mudah terlayani,” bebernya.
Menanggapi keluhan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Rony Roekmito menyampaikan, penyelesaian persoalan terkadang tak bisa dilakukan dengan serta merta. Ada yang membutuhkan proses dan tahapan tertentu.
Dia mengibaratkan kerja pemerintah bak melukis di atas kanvas. Kadang lukisan itu belum selesai. Orang melihat bisa saja memberi komentar atau sekedar membubuhkan tanda tangan. Sedikit yang bisa mewarnai lukisan itu menjadi lengkap atau lebih indah.
“Termasuk dalam melayani masyarakat, banyak aspek yang harus dilakukan pemerintah untuk melakukan tindak lanjut.  Tapi kata kuncinya adalah komitmen.  Catat nomor handphone saya jika ada SKPD yang abai pengaduan,” pesan Rony.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Amin Mustofa meminta agar para penggiat medsos mampu menjadi penjernih informasi. Sebab, di era sekarang media sosial menjadi kekuatan yang makin dipercaya masyarakat.
“Maka pesan yang disampaikan para penggiat medsos itu harus mengutamakan unsur kebenaran. Melakukan tabayun atau cek dan ricek adalah hal penting, termasuk mempertimbangkan pesan itu harus bernilai manfaat, baru kemudian disebarkan. Jangan mudah berburuk sangka, tajazuz (mencari kesalahan orang lain) dan ghibah (membicarakan aib orang) dalam bermedsos,” pesannya.
Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait