Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
23 Sanggar Tari Adu Kreasi di Wisma Perdamaian
- 01 Sep
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Wiraga (teknik), wirama (harmonisasi) dan wirasa (penghayatan) jadi acuan penilaian pada Festival Tari Jawa Tengah, Sabtu (31/8) di Wisma Perdamaian Semarang. Sebanyak 23 kelompok atau sanggar tari beradu kreasi merebutkan total hadiah Rp55 juta.
Festival tari ini merupakan rangkaian festival seni yang diselenggarakan Pemprov. Selain sastra, juga bakal terselenggara festival teater dan film.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri mengatakan kekayaan kesenian, terutama tari yang dimiliki Jawa Tengah sudah semestinya memiliki ruang khusus agar semakin berkembang.
“Makanya kita harus terus memicu kreativitas teman-teman seniman, terutama penari agar terus berkarya. (Festival) Ini bisa menjadi ruang adu kreasi dan kreativitas di kalangan seniman-seniman muda Jawa Tengah,” kata Jumeri.
Festival tari ini, dan juga festival kesenian lain yang diselenggarakan Pemprov Jateng memang dikhususkan untuk seniman yang berusia di bawah 35 tahun. Hasilnya, ada 23 kelompok dari 14 kabupaten/ kota yang turut serta. Meskipun Jumeri mengakui itu masih di bawah target yang dia rencanakan dari total 40 peserta.
“Festival ini hanyalah satu dari seribu langkah proses, haram hukumnya proses berhenti setelah ini. Haram hukumnya tidak melahirkan karya sepulang dari sini. Semoga semua jadi juara,” ujarnya.
Melihat daftar peserta tersebut, Jumeri terpantik untuk menyelenggarakan event serupa di tahun-tahun selanjutnya dengan harapan kuota yang disediakan bakal terpenuhi. Seluruh peserta di festival tersebut penampilannya terbagi dalam dua sesi, sesi pertama pukul 09.00 – 11.45 dan sesi kedua pukul 13.00 – 16.30. Sebagai penampil pertama adalah sanggar Semarak Candra Kirana dari Surakarta yang menampilkan tarian berjudul Tenung.
“Semoga total hadiah Rp55 juta bisa jadi pemicu semangat teman-teman berproses. Mohon doanya semoga festival seni ini bisa terus kita selenggarakan. Terlebih sesuai rencana kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo periode ini yang bakal konsen penuh untuk pengembangan sumberdaya manusia,” jelasnya.
Untuk memicu peningkatan kualitas, Pemprov Jateng bahkan menghadirkan tokoh tari Jateng yang telah malang melintang di dunia tari internasional, Eko Supriyanto, yang pernah masuk tim penari dari penyanyi Madonna. Selain Eko, ada juga Bintang Hanggoro (dosen Unnes) dan Sri Rumsari (koreografer asal Magelang).
Eko Supriyanto mengatakan ada lima kriteria penilaian yang bakal diterapkan, wiraga (teknik), wirama (harmonisasi), wirasa (penghayatan), kreativitas dan penampilan.
“Yang menarik dari festival ini semua peserta bakal menampilkan garapan yang berakar pada tradisi. Padahal tari tradisi di Jawa Tengah ini sangat banyak, bahkan hampir setiap kabupaten atau kota memiliki tari tradisi masing-masing,” tandasnya. (Humas Jateng)


